HeadlineNews

Kasus COVID-19 Indonesia di Bawah Rata-Rata Dunia

Kasus COVID-19 Indonesia di Bawah Rata-Rata Dunia
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro

 – Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 dr Reisa Brotoasmoro mengatakan, jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia per 6 November 2020 sudah di bawah 60 ribu kasus atau 12,7% dari total kasus. Persentase ini jauh lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia di angka sekitar 25% dari total kasus.

Untuk kasus sembuh Indonesia per hari ini mencapai 360.705 kasus atau sekitar 84% dari total akumulatif. “Lebih tinggi dari kasus sembuh dunia yakni sebesar 71,3%. Ingat, ini memang bukan kerja satu atau dua orang saja. Kerja kita semua sebagai satu kesatuan bangsa Indonesia,” Reisa  saat memberi keterangan pers secara virtual, Jumat (6/11/2020).

Ia menekankan, puluhan ribu dokter dan tenaga medis lainnya tidak akan bisa berjuang sendirian tanpa bantuan relawan, personil TNI/Polri dan aparat pemerintah daerah sampai ke tingkat RT dan RW. Kerja bersama ini telah aktif meningkatkan kinerja pelacakan kasus, pemeriksaan dan pengobatan atau 3T yaitu testing, tracing dan treatment.

Kontribusi masyarakat juga cukup membantu dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Hal ini sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19.

“Sekali lagi, ini adalah hasil kerja keras kita bersama. Seperti yang kita yakini, kalau bersama-sama, kita pasti bisa,” Reisa menegaskan.

Masyarakat Indonesia Optimistis Sanggup Hadapi COVID-19

Masyarakat Indonesia dinilai lembaga penelitian dunia Ipsos, sebagai warga di lingkungan negara-negara ASEAN, yang optimistis menaklukkan pandemi COVID-19. Berdasarkan survei Ipsos juga, menyatakan 75% masyarakat Indonesia optimis ekonomi akan menguat dalam 6 bulan mendatang.

“Cepat atau lambat, optimisme ini berdasarkan fakta bahwa upaya 3T (testing, tracing dan treatment) pemerintah, terutama treatment atau pengobatan tentunya semakin membaik terus,” kata Reisa Brotoasmoro.

Beberapa alasan optimisme yang ada dalam survei Ipsos dipaparkan Reisa, sebesar 53% masyarakat optimis bantuan pemerintah untuk UMKM, 46% masyarakat optimis vaksin akan ditemukan, 37% masyarakat optimis bantuan tunai untuk masyarakat, 32% masyarakat optimis stimulus keuangan untuk pemilik usaha dan 30% masyarakat optimis terhadap program kartu prakerja.

Optimisme ini kata Reisa, tak lepas dari disiplin masyarakat menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Dan juga, laporan pantauan Satgas Penanganan COVID-19 telah menunjukkan sebagian besar masyarakat Indonesia tetap memakai masker dan menjaga jarak saat masa liburan panjang 28 Oktober – 1 November lalu.

Bahkan saat ini disiplin mencuci tangan sudah tidak lepas dari kebiasaan sehari-hari masyarakat Indonesia. Hal ini juga didukung hasil penelitian dari United Nation Children’s Fund (UNICEF) dan Nielsen menunjukkan bahwa cuci tangan paling sering dipraktekkan masyarakat Indonesia.

“Sayangnya, 3M sendiri masih dipraktekkan secara terpisah. Kadang rajin mencuci tangan, tetapi kurang disiplin pakai masker dan lengah menjaga jarak. Yang bagus sih, semuanya harus dilakukan secara bersamaan, satu paket, satu kesatuan. Kalau dilakukan bersamaan maka risiko COVID-19 akan langsung turun drastis, dan penularannya bisa diturunkan sampai 0 persen,” ujarnya.

Lalu optimisme lain dari penelitian Ipsos menyebutkan, semangat tinggi dan upaya mencari dan juga menyediakan vaksin COVID-19. Ada vaksin yang dikembangkan oleh Indonesia sendiri, ada yang kerjasama dengan negara-negara lain dalam kerangka kerjasama global dan multilateral.

Reisa lalu mengangkat sebuah opini di harian Kompas yang terbit 5 November 2020, yang ditulis Prof Gusti Ngurah Mahardika. Dalam opini tersebut Prof Mahardika menegaskan bahwa vaksin yang akan digunakan adalah vaksin yang pasti aman, dan berkhasiat yang tinggi. Jika tidak, maka tidak akan masuk uji klinis fase akhir dan tidak akan mungkin disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM).

“Dalam dialog saya dengan Profesor Mahardika, beliau mengingatkan bahwa kita semua punya andil dan berjasa dalam mensukseskan vaksinasi nanti. Maka kita doakan bersama uji klinis dapat berlangsung dengan sukses, vaksin yang manjur akan hadir dan nanti dukung penuh proses vaksinasi di seluruh Indonesia,” pesan Reisa.

Untuk itu ia mengajak masyarakat untuk optimis dan mendukung upaya 3T yang dilakukan pemerintah, sementara masyarakat sendiri dapat terus meningkatkan disiplin menerapkan 3M.

“Mari berikan yang terbaik untuk negeri tercinta ini. Berikan yang terbaik untuk menghentikan pandemi ini. Bersama kita pasti bisa,” ajak Reisa.[]

Sumber: covid19.go.id

Shares: