JAKARTA (popularitas.com) – Kementerian BUMN mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditunjuk menduduki jabatan Komisaris Utama PT Pertamina.
Pernyataan resmi tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu tersebut menegaskan jawaban atas teka-teki pengisi kursi Direksi dan Komisaris PT Pertamina (Persero) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Menteri BUMN Erick Thohir sudah
mengkonfirmasi penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina didampingi Wakil Menteri I BUMN, Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama.
Ahok akan menggantikan Tanri Abeng yang sebelumnya mengisi posisi tersebut sejak 2015. Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, selain mengangkat Komisaris dan Wakil Komisaris Utama, Kementerian BUMN juga akan mengganti Direktur Keuangan PT Pertamina(Persero) yang saat ini dijabat oleh Pahala N Mansury.
Baca: Kontrak Sementara PHE Diperpanjang, BPMA Kelola Blok NSB Setahun
Posisi tersebut akan diisi oleh Emma
Sri Martini yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Telkomsel.
“Iya Insya Allah, saya rasa (penunjukan Direksi dan Komisaris PT Pertamina) sudah putus dari beliau (Presiden Jokowi). Pak Basuki akan menjadi Komisaris Utama lalu didampingi oleh Wamen, Pak Budi menjadi Wakil Komisaris Utama,” ujar Erick.
Sedangkan Pahala Mansury, akan memimpin PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai Direktur Utama. Sementara, posisi Komisaris Utama BTN akan diduduki oleh Chandra Hamzah.
“Mengapa Chandra Hamzah menjadi Komisaris Utama karena memang background-nya adalah hukum, kita tahu bahwa di BTN itu ada isu-isu yang kurang baik yang tentu harus dilihat secara hukum. Apalagi BTN ini kan ujung tombak dari pembiayaan perumahan rakyat, sehingga kalau nanti ini tidak sehat kan tidak bagus,” lanjutnya.
Erick juga menjelaskan alasan penunjukan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina. Menurut mantan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 tersebut, Erick menginginkan figur pendobrak yang dapat membantu PT Pertamina mencapai target-target yang telah ditentukan.
“Saya rasa bagian terpenting adalah bagaimana target-target Pertamina bisa tercapai, bagaimana mengurangi impor migas bisa tercapai. Kita perlu figur pendobrak supaya ini semua sesuai target,” ujar Erick.
Ia menjelaskan peran Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina mulai diproses sejak hari ini atau maksimal Senin (25/11). Sementara itu, untuk jajaran petinggi BTN baru akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham akhir bulan ini.
Mengenai pembinaan BUMN ke depan, Erick menegaskan bahwa dirinya akan langsung menakhodai BUMN dalam rapat bulanan.
“Saya akan langsung melakukan rapat bulanan dengan mengundang 30 perusahaan BUMN yang dihadiri oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama secara bersamaan. Karena tidak mungkin Direksi berjalan tanpa dukungan Komisaris, dan Komisaris pun bukan Direksi yang melakukan kerja sehari-hari, keduanya saling terikat satu sama lain,” katanya.* (ANT)