News

Konser Virzha di malam Nisfu Syakban tuai kecaman

Konser Virzha yang digelar PT PIM dalam rangka peringatan ulang tahunnya, Sabtu (24/2/2024) malam. (Dok. Warga)

POPULARITAS.COM – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dikabarkan menggelar konser musik dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke- 42 tahun, Sabtu (24/2/2024) malam.

Konser yang mengundang Virzha tesebut dilaksanakan bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban, hingga akhirnya mendapat kecaman dan protes keras dari warga sekitar.

Banyak warga beserta tokoh di Kecamatan Dewantara itu menilai pihak perusahaan sama sekali tak menghargai syariat Islam serta kearifan lokal di Aceh, khususnya di wilayah setempat.

Bahkan, informasi diperoleh popularitas.com, pengunjung konser yang sebagian besar para muda-mudi bercampur di lokasi, artinya tidak ada pemisah antara laki-laki dan perempuan.

Mukim Krueng Geukueh, Abdullah Walid mengaku bahwa sudah pernah mengingatkan pihak perusahaan agar menghargai kearifan lokal.

Apalagi, kata pria yang akrab disapa Mukim Lah ini, konser yang diselenggarakan bertepatan pada malam pelaksanaan ibadah Nisfu Sya’ban. Ia pun sangat menyayangkan hal ini.

“Saya juga sudah mengirimkan WhatsApp kepada pihak Humas PT PIM agar menghormati agama dan kearifan lokal. Ini Aceh, ada peraturan syariat Islam, bukan seperti daerah lain,” ungkapnya.

“Sangat kami sayangkan pada malam Nisfu Sya’ban PIM menyelenggarakan HUT dengan menampilkan acara musik. Mohon kepada Bapak untuk menghormati agama dan kearifan lokal,” jelasnya.

Keuchik Gampong Tambon Tunong, Murdani yang ada di lingkungan PT PIM mengatakan, selama ini pihak perusahaan kurang berkoordinasi dengan tokoh gampong yang ada di sekitar.

“Humas yang berhubungan dengan masyarakat juga tidak pernah mengajak lagi masyarakat di sekitar untuk ikut dalam perayaan HUT PIM, seperti beberapa tahun lalu,” ujarnya, Minggu (25/2/2024).

Akibat adanya konser serta kurangnya koordinasi pihak perusahaan dengan pihak gampong, para Keuchik yang ada di wilayah sekitar PT PIM pun dibully oleh warganya sendiri.

Ke depan, Murdani berharap pihak perusahaan tak lagi berbuat demikian dan lebih berkoordinasi dengan pihak gampong terkait kegiatan apapun yang dibuat.

“PT PIM jangan kaku lagi dengan para keuchik di lingkungan sekitar, paling tidak kami diberitahu dengan selembar surat. Kalau kejadian seperti semalam, kami pun kewalahan merespon pernyataan masyarakat,” pungkasnya.

Salah satu komisaris di perusahaan itu, yakni Marzuki Daud mengaku bahwa dirinya belum dapat berkomentar banyak karena sedang dalam perjalanan dari Medan menuju ke Lhokseumawe.

Ia pun menyarankan agar hal ini dikonfirmasi ke Kepala Humas PT PIM, Zulhadi. “Nanti saya hubungi kembali ya, saya sedang di perjalanan,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Sementara itu, Kepala Humas PT PIM, Zulhadi yang dimintai tanggapannya mengenai hal ini enggan berkomentar banyak. Ia juga mengaku dalam keadaan kurang sehat.

“Mohon maaf saya sedang kurang sehat, mungkin bisa koordinasi dengan Pak Dedi,” ucapnya singkat melalui sambungan telepon sembari akan mengirimkan nomor kontak orang yang dimaksud.

Terpisah, Staff Humas PT PIM, Dedi Ikhsan mengaku bahwa dirinya sedang bersama atasan. “Sebentar Pak, saya sedang mengantar Pak Dir,” kata Dedi via WhatsApp.

Shares: