EkonomiNews

Lima komoditas Utama sumbang Inflasi di Lhokseumawe

Aceh terjadi deflasi 0,15 persen di Agustus 2023, sementara inflasi tahunan 2,39 persen
FOTO : ilustrasi.

POPULARITAS.COM – Sepanjang tahun terdapat lima jenis komoditas utama yang memberi andil terhadap inflasi di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh.

Berdasarkan data dari Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Lhokseumawe, ada beberapa komoditas yang selalu memberi andil inflasi sepanjang tahun di Kota Lhokseumawe, antara lain beras, ikan tongkol, daging ayam ras, cabai merah, dan ikan bandeng.

“Berdasarkan data tahun 2014-2017, sepanjang tahun jenis-jenis komoditas berupa beras, ikan tongkol, daging ayam ras, cabai merah dan ikan bandeng selalu memberikan andil terhadap inflasi di wilayah kerja BI Lhokseumawe,” ujar Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe Yufrizal, Minggu (18/2/2018) seperti dilansir Antara Aceh.

Dia menyatakan, dengan melihat kondisi dimaksud, pihaknya melakukan kerja sama dengan beberapa pemerintah daerah di wilayah kerja BI Lhokseumawe dalam melakukan upaya menekan andil inflasi terlalu besar terhadap beberapa jenis komoditas dimaksud.

“Untuk menjawab permasalahan tersebut, salah satunya adalah dengan membuat percontohan budi daya dalam bentuk klaster terhadap komoditas yang berkontribusi kepada inflasi. Komoditas itu, seperti klaster bawang merah di Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, klaster cabai merah di Kota Lhokseumawe dan di Aceh Tengah, dan klaster bawang putih di Kabupaten Bener Meriah serta klaster padi dengan pola tanam Hazton di Kabupaten Bireun,” kata Yufrizal.

Menurutnya, inflasi yang merupakan proses peningkatan harga secara umum dan terus menerus tersebut, harus dikelola dengan baik dengan memperhatikan beberapa hal, antara lain ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi dalam mengendalikan harga.

“Apabila inflasi tidak terkendali dan terus meninggi, akan menyebabkan tergerus atau menggerogoti daya beli masyarakat yang pada akhirnya akan mengurangi tingkat kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Karena itu, salah satu tugas Bank Indonesia adalah menjaga kestabilan nilai mata uang rupiah terhadap barang dan jasa, antara lain dengan menjaga inflasi ini,” kata Kepala BI Lhokseumawe itu pula.[acl]

Shares: