EdukasiNews

Mesium Tsunami Aceh Kembali Dibuka, Warga Padati Mesium

Mesium Tsunami Aceh kembali di Buka warga padati mesium/ foto; Fitri Juliana

POPULARITAS.com – Setelah 9 bulan tutup karena pandemic COVID-19 yang mewabah di propinsi Aceh, di penghujung tahun, tepatnya 30 Desember 2020, Mesium Tsunami Aceh kembali dibuka untuk warga, dengan menerapkan protokol kesehatan.

Sebelum memasuki kawasan Mesium Tsunami setiap pengunjung wajib menggunakan masker, dan mencuci tangan di wastafel-wastafel yang telah disediakan di dekat pintu masuk mesium.

Sebelum memasuki gedung utama, para pengunjung di persilahkan membeli karcis masuk dengan mengatur jarak antrian yang telah di tentukan pihak pengelola mesium. Setelah mengantongi tiket masuk,para petugas mesium melakukan pemeriksaan suhu tubuh pengunjung yang masuk ke mesium yang menyimpan rekam jejak peristiwa gempa tsunami Aceh 2004 silam.

Tak hanya itu, mesium tsunami kini mulai memperketat aturan terkait kapasitas pengunjung agar tidak terjadi penumpukan masa yang nantinya akan terjadi penularan COVID-19. Guna mengantisipasi terjadinya hal tersebut, pihak mesium memberlakukan sistem buka tutup, dengan membatasi 100 pengunjung setiap gate masuk  kepekarangan mesium dengan batasan waktu

Setelah rombongan gate pertama berkurang maka akan dibuka lagi dengan gate kedua dan seterusnya hingga pukul 12.00 siang. Setelah itu tutup sementara dan di buka kembali pada pukul 14.00 Wib atau pukul 02.00 siang dan tutup pada pukul 16.00 Wib lebih cepat dari hari normal sebelum pandemi. Jelas Hafnizar, Kepala Mesium Tsunami Aceh.

“Jadi ketika 100 sudah masuk (pekarangan museum) kurang lebih untuk rombongan yang tidak bisa dipisahkan, kita tutup gate utamanya. Kita akan kelola di dalam gedung dengan jumlah tersebut. Kemudian ketika itu sudah berkurang, kita buka lagi gate, makanya kita tetapkan per jam,” jelasnya

Kepala Mesium Tsunami Aceh Hafnizar/ Ist

Hafnidar  juga menyebut pihaknya juga menyediakan kursi untuk transit untuk mencegah adanya penumpukan pengunjung. Upaya ini dilakukan guna memberi kenyamanan bagi para pengunjung mesium. Dan untuk sekali masuk ke dalam gedung di batasi per 20 orang.

“Jadi 20 bayar tiket, yang boleh antre di depan gate 20 orang. Bagi yang sudah membeli tiket kita kasih duduk, kemudian di dalam kita sudah pakai gate digital dan juga sudah ada kursi untuk transit lagi. Jadi terurai, tidak tertumpuk di situ. Ada ruang yang kita bolehkan lima menit, ada yang 10 menit” ujar Hafnidar.

Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh ini, juga mengatakan penutupan Mesium Tsunami untuk masyarakat telah dilakukan sejak Maret 2020 sesuai dengan arahan pemerintah pusat karena karena wabah virus Corona. dan di masa lockdon tersebut, pihak Mesium melakukan pemugaran dan renovasi dan masih berjalan hingga saat ini, sehingga jumlah pengunjung masih dibatasi guna menyesuaikan dengan peraturan baru.

Ketika melayani pengunjung, petugas bersikap tegas dalam upaya mengurangi dampak pandemi dengan tetap mematuhi standar peraturan kesehatan World Heart Organization (WHO) tentang menekanan penyebaran virus Corona, ucap Hafni. Dan pihak pengelola terus melakukan perbaikan dalam layanan, jika perlu dirubah kita ubah agar pengunjung nyaman. Jadi pembatasan pengunjung dilakukan sudah sesuai Standard Operating Procedure (SOP) dan menempati petugas hampir setiap ruangan,” kata Hafni.

Selama dibuka kembali sejak 30 Desember 2020, rata-rata orang yang berkunjung ke Museum Tsunami mencapai 700 orang per hari.***

 

 

Shares: