News

Musim kering landa Lhoknga, Pemkab Aceh Besar salurkan bantuan air bersih

Musim kering landa Lhoknga, Pemkab Aceh Besar salurkan bantuan air bersih

POPULARITAS.COM – Sejumlah desa di Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, saat ini dilanda kekeringan. Akibatnya, warga kesulitan mendapatkan air bersih sebab sumur-sumur masyarakat kering. Hal tersebut telah berlangsung selama satu bulan terakhir.

Guna membantu warga, Pemkab Aceh Besar melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala, sejak dua hari terakhir, telah mendistribusikan air bersih untuk membantu warga.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur PDAM Tirta Montala, Sulaiman dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/5/2024) di Jantho. “Iya, kita sudah salurkan air bersih ke wilayah tersebut,” katanya.

Ia menjelaskan, penyaluran air bersih tersebut, dilakukan pihaknya guna menindaklanjuti arahan dari Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto. “Sudah kita tindaklanjuti untuk distribusi ke Lhoknga yang sedang krisis air bersih,” tukasnya.

Secara total, sambungnya, jumlah air bersih yang sudah disalurkan pihaknya mencapai 69 ton. Pihaknya sendiri menggunakan 15 armada pengangkut untuk mendistribusikannya ke sejumlah desa di Lhoknga yang krisis air bersih, yakni, Gampong Lampaya, Tanjong, Lam Cot, Lam Gabon, dan Lam Kruet.

Kemudian, Meunasah Baro, Meunasah Manyang, Lambaroe Seubun, Tankong, Pesantren Tanjong, Meunasah Manyang, Lampaya dan sejumlah titik lokasi lainnya.

Ia menjelaskan, penyebab krisis air bersih yang dialami oleh warga Kecamatan Lhoknga, dikarenakan debit air yang tersedia tidak mencukupi lagi untuk disalurkan ke wilayah tersebut. “Debit air yang ada di SPAM mata ie Darul Imarah tidak mencukupi lagi untuk di alirkan ke wilayah Lhoknga, sekarang kapasitas air saat ini di Mata Ie hanya 160 liter perdetik,” jelas Sulaiman.

Ia menyebutkan, sampai sekarang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala terus melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalahan ini.

“Untuk diketahui, pihak PDAM pernah membuat sebuah perencanaan untuk membangun SPAM baru yang artinya sistem penyediaan air baru yang bersumber dari Kecamatan Leupung (Sarah) dengan kapasitas 400 liter perdetik,” ujarnya.

Sulaiman mengungkapkan, tapi sangat disayangkan, perencanaan pembangunan SPAM baru di Kecamatan Leupung yang sudah direncanakan dengan baik bersama pihak sumber daya air (SDA) dari Pemerintah Pusat, tidak terlaksana dikarenakan musibah Covid yang melanda Indonesia pada tahun 2019. “Yang sebenarnya, anggarannya untuk membangun SPAM baru di Leupung sudah ada. Dikarenakan dilanda covid-19, sehingga anggaran tersebut di refocusing kembali oleh Pemerintah Pusat, padahal anggaran yang disediakan oleh Pemerintah Pusat hampir Rp 80 miliar lebih,” ungkapnya.

Maka, pihak PDAM Tirta Mountala meminta bantuan dan dukungan yang lebih besar dari Pemerintah Daerah, supaya pembangunan SPAM di Leupung dapat terwujud. “Karena, seandainya pembangunan SPAM baru itu terwujud, permasalahan yang terjadi saat ini, Insya Allah akan teratasi. Tapi, Apabila pembangunan SPAM yang 400 liter perdetik tersebut tidak terwujud, maka permasalahan krisis air akan terus berlanjut hingga tahun ke tahun, karena kami melihat kekeringan di Mata Ie sudah hampir setiap tahunnya,” pungkas Sulaiman.

Shares: