HeadlineNews

Nestapa Gamers Usai Fatwa Haram MPU Aceh

BANDA ACEH (popularitas.com) – Fatwa haram gim PUBG dan sejenisnya oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, ditanggapi kalangan gamers yang ada di Aceh. Koordinator Ruang Game Aceh, Fachrizal menyayangkan hadirnya fatwa tersebut.

Pelarangan itu katanya, menutup ruang ekspresi anak muda, dan membuat para gamers di Aceh tersudutkan. Fatwa haram permainan PUBG dan sejenisnya itu, paparnya, tidak memiliki hubungan yang kuat dengan tindakan kekerasan dan merusak psikologi.

“Kehadiran Fatwa itu, malah akan mengancam keberadaan atlet eSport asal Aceh,” katanya, Sabtu, 22 Juni 2019.

Fachrizal menyebutkan, sejauh ini anak-anak muda Aceh yang berkecimpung di dunia gim, cukup berprestasi. Bahkan sudah ada 10 tim asal Aceh yang rutin mengikuti kompetisi di tingkat nasional dan Internasional.

“Dari 10 tim itu ada juga yang sudah jadi atlet. Dan dibayar. Dia pernah menang pertandingan eSport di Abu Dhabi bahkan,” sebutnya.

Ia menerangkan, saat ini gamers itu sudah jadi sebuah profesi, sebab dari sana seseorang bisa mendapat sumber pendapatan baru.

“Menjadi gamers itu banyak hal positif yang bisa ditularkan. Kalau semua dilihat dampak buruknya saja, itu enggak adil kan namanya. tapi lihat juga lah sisi positifnya itu,” ucapnya.

Fachrizal juga mempersoalkan pernyataan AMPF yang menyebut, para gemers yang bermain diruang publik, semisal warung kopi, sangat mengganggu ketertiban umum.

“Kalau disebut mengganggu, apa bedanya coba dengan orang-orang yang merokok di warkop?” tanyanya.

Sementara itu, Teuku Farhan dari Masyarakat Informasi dan Tekhnologi (MIT) sekaligus Juru Bicara Aliansi Masyarakat Pengawal Fatwa (AMPF) Ulama Aceh menuturkan, fatwa haram atas gim PUBG dan sejenisnya yang ditelurkan MPU Aceh harusnya di dukung.

Berdasarkan analisisnya, pengguna gim tersebut dinilai sudah menimbulkan kegaduhan di ruang publik, serta melanggar etika, adat dan nilai agama yang sangat dijunjung tinggi dikehidupan masyarakat Serambi Mekkah.

“Kita tetap dukung fatwa ini. Nanti akan kami surati Menkominfo untuk memblokir gim online yang mengandung unsur kekerasan dan kebrutalan ini,” tuturnya. (ASM)

Shares: