EkonomiNews

Panen di Aceh Besar, Mentan optimis Indonesia bisa ekspor jagung

Panen di Aceh Besar, Mentan optimis Indonesia bisa ekspor jagung
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kanan) bersama Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki (kanan) dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya (ketiga kanan) memperlihatkan jagung usai panen raya di lahan Demplot Yonif 112/DJ Desa Deunong, Darul Imarah, Aceh Besar, Aceh, Selasa (6/2/2024). ANTARA/Khalis Surry

POPULARITAS.COM – Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Pangdam IM Mayjen TNI Novi Helmy Prasety, panen jagung bersama di Gampong Deunong, Darul Imarah Aceh Besar.

Lahan jagung tempat acara tersebut, merupakan Demplot Yonif 112/DJ dan kawasan program I’m Jagong yang selama ini dicanangkan oleh Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya.

Saat acara itu, Mentan Amran Sulaiman optimis jika produktivitas jagung di Aceh dan secara keseluruhan di Indonesia meningkat, maka potensi negara ini untuk kembali menjadi eksportir jagung dapat terwujud.

“Sebelum pandemi Covid-19, Indonesia salah satu eksportir jagung dunia,” katanya, Selasa (5/2/2024) di Aceh Besar, dikutip dari laman Antara.

Ia menjelaskan, gerakan tanam jagung tersebut bukan hanya untuk dikonsumsi, tetapi juga menjadi gerakan kemanusiaan yang dapat disumbangkan apabila produksi dalam negeri surplus.

Indonesia pernah mengekspor jagung pada 2018 dan 2019 lalu, dan terhenti akibat tekanan dampak fenomena El Nino. Namun kondisi ini akan segera pulih mengingat sejumlah lokasi di Tanah Air sudah memasuki masa panen jagung serempak dan juga yang masih tanam.

“Dari Aceh kita optimis bisa kembali wujudkan ekspor,” ujarnya.

Menurut Mentan, Pemerintah Aceh mengajukan bantuan bibit jagung untuk lahan seluas 60 ribu hektare di seluruh Aceh. Akan tetapi pihaknya akan menambah menjadi 100 ribu hektare, apabila jagung-jagung di lahan 60 ribu hektare itu berproduksi dengan baik.

“Jika produktivitasnya 5 ton per hektare, (maka, red) 100 ribu hektare dapat menghasilkan 500 ribu ton. Ini artinya apa, masalah impor kita stop cukup dari Aceh saja karena impor jagung kita berkisar 250-500 ribu ton. Belum lagi ditambah produksi dari provinsi lainnya, Jawa Timur, Sulsel, Lampung dan NTB stok jagung dalam negeri melimpah,” ujarnya.

Selain itu, kata Mentan, untuk memudahkan petani dan pemerintah daerah meningkatkan produksi pangan, Presiden Joko Widodo telah menambah subsidi pupuk sebesar Rp14 triliun.

Begitu juga dengan Kementan, yang juga melakukan refocusing anggaran Rp7,7 triliun dengan tujuan untuk membelikan bibit yang dibagi ke masyarakat, membangun irigasi dan lainnya.

“Kami putuskan anggaran kami itu refocusing Rp7,7 triliun anggaran untuk seminar, untuk rapat-rapat, untuk bangunan yang tidak berhubungan produksi, kami refocusing menjadi Rp7,7 triliun, belikan benih bibit gratis, belikan peralatan pertanian, membangun irigasi,” katanya.

Shares: