News

Pasangan Muda yang Ajukan Cerai di Pidie Jaya Meningkat

Medsos jadi penyebab angka cerai tinggi di Jawa Barat
foto ilustasi

POPULARITAS.COM – Tren wanita muda gugat cerai suami dalam beberapa tahun terakhir masih tertinggi di Kabupaten Pidie Jaya.

Tahun 2020, angka gugat cerai suami di daerah setempat sebanyak 155 perkara, sedang cerai gugat hanya 42 kasus. Sementara di tahun 2019, perkara istri gugat cerai suami sebanyak 123 kasus, dan suami talak istri 75 kasus.

Faktor yang menyebabkan wanita muda di Pidie Jaya itu memutuskan untuk menyabet status janda, disebabkan beberapa faktor, baik ekonomi maupun kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh popularitas.com dari Mahkamah Syariah Meureudu, selain faktor ekonomi dan KDRT, terdapat juga perkara perempuan yang gugat cerai suami akibat nafkah batin.

Panitera Mahkamah Syariah Meureudu, Badriah menyebutkan, dari total 197 perkara cerai tahun 2020, dua perkara diantaranya istri gugat cerai suami karena faktor tidak bisa memberikan nafkah batin.

“Ada juga cerai gugat karena karena suami tidak bisa berikan nafkah batin. Teringat saya dua perkara lah, putusnya sekitar bulan 10 tahun 2020,” kata Badriah, Kamis (11/2/2021).

Usai perempuan yang menggugat cerai akibat suami tidak mampu memberikan nafkah batin masih juga tergolong muda. Bahkan ada yang baru beberapa tahun menikah.

“Bukan kekurangan, memang tidak ada sama sekali. Malah ada yang baru kawin,” jelasnya.

Bahkan, saat proses persidangan, suami juga mengakui selama ini tidak mampu memberikan nafkah batin untuk istrinya.

Editor: dani

Shares: