News

Pembatasan harga minyak oleh USA dan Eropa, tak pengaruhi ekonomi Rusia

Sejak awal Desember 2022, 27 negara Eropa, plus Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang, beri sangsi terhadap minyak Rusia sebagai aksi atas perangnya dengan Ukraina.
Pembatasan harga minyak oleh USA dan Eropa, tak pengaruhi ekonomi Rusia
Ilustrasi harga minyak dunia turun. ANTARA/Shutterstock.

POPULARITAS.COM – Sejak awal Desember 2022, 27 negara Eropa, plus Amerika Serikat, Kanada, dan Jepang, beri sangsi terhadap minyak Rusia sebagai aksi atas perangnya dengan Ukraina.

Dalam resolusi itu, negara-negara itu tetapkan batasan harga minyak mentah rusia dibawah 60 dolar per barel. Pembatasan harga memungkinkan negara-negara non-Uni Eropa untuk terus mengimpor minyak mentah Rusia melalui laut, tetapi melarang perusahaan pengapalan, asuransi, dan reasuransi menangani kargo minyak mentah Rusia di seluruh dunia, kecuali jika dijual dengan harga kurang dari 60 dolar AS.

Namun, lewat satu bulan pemberlakukan sangsi itu, Rusia klaim bahwa upaya yang dilakukan oleh Eropa, Amerika dan sekutunya tersebut, sama sekali tidak pengaruhi ekonomi negara mereka, dan pendapatan dari kegiatan ekspor minyak.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, dalam keterangannya, Kamis (12/1/2023) di wartakan Antara, mengatakan, bahwa pihaknya belum melihat kasus pembatasan harga minyak Rusia yang diberlakukan oleh Barat pada bulan lalu, memberikan dampak serius terhadap ekonomi negaranya.

Saat ini, campuran minyak mentah Ural andalan Rusia diperdagangkan di bawah level batas harga 60 dolar AS per barel, yang diberlakukan oleh Barat sebagai bagian dari sanksi terhadap Moskow atas aksi militernya di Ukraina.

“Sejauh menyangkut kerugian, belum ada yang secara khusus melihat pembatasan itu,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan dalam pengarahan harian.

Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu menandatangani dekrit yang melarang pasokan minyak mentah dan produk minyak mulai 1 Februari selama lima bulan ke negara-negara yang mematuhi batas tersebut.

Minyak Rusia secara tradisional dijual dengan harga diskon untuk acuan internasional, seperti Brent. Diskon telah melebar setelah sanksi Barat yang diberlakukan atas konflik di Ukraina dan sekarang mencapai sekitar 25-30 dolar AS per barel terhadap Brent.

Peskov juga mengatakan bahwa Rusia akan melakukan segalanya untuk melindungi diri dari rencana ekonomi terkemuka Kelompok Tujuh (G7) untuk memberlakukan dua set batasan harga pada produk minyak Rusia.

Seorang pejabat G7 mengatakan pada Selasa (10/1/2023) bahwa koalisi akan berusaha untuk menetapkan dua batasan harga pada produk olahan Rusia pada Februari, satu untuk produk yang diperdagangkan dengan harga premium untuk minyak mentah dan yang lainnya untuk perdagangan dengan harga diskon. 

Shares: