News

Pemerintah Aceh dan DPRA Gelar Silaturahmi

BANDA ACEH (popularitas.com) – Jajaran Pemerintah Aceh dan anggota DPRA, menggelar silaturahmi dan makan malam, di Meuligoe Gubernur ini, Senin, 7 Oktober 2019, dihadiri langsung Plt Nova Iriansyah, Sekda, serta seluruh kepala SKPA.

Sementara itu, dari unsur legislatif, hadir seluruh pimpinan DPR Aceh, diantaranya, Dahlan, Dalimi, dan Safaruddin. Semua unsur tampak akrab satu sama lain.

Plt Gubernur Nova Iriansyah mengatakan pertemuan ini merupakan momen dan kesempatan bagi para pimpinan SKPA dan unsur Forkopimda Aceh untuk bersilaturahmi dan berkenalan dengan anggota DPR Aceh yang baru saja dilantik.

“Bagi kami, silaturrahmi ini sangat penting, apalagi sebagian besar pimpinan SKPA sekarang ini juga merupakan orang-orang baru. Tentu saja silaturrahmi ini bukan untuk mempengaruhi kewenangan masing-masing, melainkan untuk memperkuat semangat kekeluargaan di antara kita,” ujar Nova Iriansyah.

Nova menyebutkan, kerjasama antara legislatif dan eksektutif ini perlu di perkuat. Sebab, sebagaimana disebutkan di dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, bahwa Pemerintah Aceh maupun DPR Aceh merupakan unsur penyelenggara pemerintahan di Provinsi Aceh.

Yang membedakan adalah, kata dia, jika Gubernur dan jajarannya merupakan implementator pembangunan, DPR Aceh lebih banyak berfungsi di bidang pengawasan, penganggaran dan legislasi.

Kedua lembaga ini harus seiring sejalan dalam melaksanakan kewenangannya agar pembangunan berjalan efektif, efisien, dan tepat sasaran.

“Ibarat sebuah bahtera yang mengarungi lautan luas, Pemerintah Aceh dan DPRA adalah nahkoda yang harus menjalankan kapal besar itu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Di perjalanan, mungkin saja ada perbedaan pendapat terjadi, karena keduanya punya cara pandang yang berbeda dalam melihat ombak maupun arah angin. Koreksi, kritik maupun masukan-masukan pasti akan muncul,” sebutnya.

Untuk itu, lanjut Nova, Pemerintah Aceh siap menerima kritik konstruktif dan koreksi dari DPRA atas program yang akan jalankan. Kritik yang disampaikan, kata Nova tentunya harus berpijak kepada kepentingan masyarakat. “Dan kami percaya, sikap kritis,” sebutnya lagi.

Menurutnya, tantangan dalam membangun Aceh tidaklah kecil. Selain punya karakter sebagai wilayah post conflict dan rawan bencana, berbagai persoalan juga banyak terdapat di Aceh. Seperti, masalah kemiskinan dan pengangguran, kualitas pendidikan dan kesehatan rakyat, pertumbuhan ekonomi, minimnya peran sektor swasta dalam pembangunan, dan sebagainya.

“Semua tantangan itu hanya bisa dijawab dengan kerja keras antar seluruh stakeholder pembangunan. Dan saya sangat berharap, DPRA dan Pemerintah Aceh dapat menunjukkan ke publik tentang harmonisasi dalam kerjasama tersebut, agar tantangan itu berubah menjadi peluang,” ucapnya.

Diakhir sambutannya, Nova berharap semangat silaturahmi ini menjadi awal untuk menciptakan perubahan besar dalam tugas Pemerintah Aceh untuk menyejahterakan rakyat.

“Insya Allah kerjasama harmonis yang kita jalin, akan mampu mewujudkan visi Pemerintah Aceh,yakni ‘Membangun Aceh yang damai dan sejahtera dengan Pemerintahan yang adil, bersih dan melayani,” katanya. (DRA/ril)

Shares: