EkonomiNews

Pemerintah Bakal Kembangkan Komoditas Hortikultura di Aceh

Sumber gambar: ekon.go.id

JAKARTA (popularitas.com) – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian akan melakukan pengembangan komoditas hortikultura, khususnya pisang, secara klaster melalui pola kerjasama kemitraan dengan para petani dan masyarakat. Wacana tersebut bakal dilaksanakan di 13 kabupaten/kota di sejumlah provinsi di Indonesia, termasuk di Aceh.

Melansir situs resmi Menko Perekonomian di ekon.go.id, Kamis, 15 Agustus 2019, disebutkan wacanan pengembangan pola kerjasama kemitraan komoditas holtikultura tersebut, merujuk pada kesuksesan Pemerintah Kabupaten Lampung yang dibangun oleh PT GGP. Kemenko Perekonomian akan mendorong pengembangan hortikultura sebagai program prioritas nasional, dengan tujuan utama meningkatkan ekspor, mendorong perekonomian daerah, serta kesejahteraan petani.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono dalam sambutannya pada acara Focus Group Discussion (FGD) di Madiun, Senin, 12 Agustus 2019 lalu mengatakan, setelah program pengembangan hortikultura menjadi prioritas nasional, pihaknya akan mengoordinasikan melalui integrasi beberapa kebijakan. Pertama adalah menyediakan lahan melalui optimalisasi kebijakan pemanfaatan lahan melalui program Reforma Agraria.

Selanjutnya, Kemenko Pertanian juga akan meningkatkan produksi, mutu dan daya saing produk hortikultura, kemudian meningkatkan akses pembiayaan petani melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan meningkatkan akses pasar melalui e-commerce dan Program Kemitraan Ekonomi Umat.

Kebijakan lainnya yang akan dilakukan adalah menyediakan dukungan sistem logistik, membangun infrastruktur transportasi yang menghubungkan kawasan produksi, dan mendukung kebijakan tarif serta diplomasi perdagangan internasional.

Pemerintah daerah juga akan mendukung dengan cara menyediakan lahan (juga ada skema penyediaan lahan oleh petani yang didukung dan difasilitasi Pemda), menguatkan kelembagaan petani dan membangun koperasi, memberikan dukungan akses pembiayaan dan bantuan sarana produksi, serta membantu melakukan pendampingan kepada petani.

“Kita akan langsung menindaklanjutinya dengan kegiatan konkret di semua daerah yang telah menyatakan komitmennya,” pungkas Sesmenko Susiwijono.* (RED)

Shares: