News

Pemkab Aceh Utara diminta sediakan penampungan sementara untuk Rohingya

Pemkab Aceh Utara diminta sediakan penampungan sementara untuk Rohingya
29 imigran Rohingya lari dari tempat penampungan
Imigran Rohingya yang terdampar di Desa Bluka Teubai Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (16/11/2022). (ANTARA/HO/Dok Humas Pemkab Aceh Utara)

POPULARITAS.COM – Yayasan Geutanyoe mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara untuk segera mengambil kebijakan solusi tempat penampungan sementara bagi pengungsi Rohingya.

Hal itu disampaikan oleh Humanitarian Coordinator Yayasan Geutanyoe, Nasruddin dalam keterangannya yang diterima popularitas.com, pada Rabu (16/11/2022).

“Mereka saat ini sangat membutuhkan penanganan segera, tidak hanya dari sisi kebutuhan tempat tinggal, tapi juga kebutuhan untuk konsumsi dan perawatan kesehatan, terutama bagi perempuan dan anak-anak, setelah mereka terdampar sekian lama di perairan laut lepas,” katanya.

Kata Nasruddin, pihaknya menginginkan pemerintah untuk peduli terhadap etnis rohingya dalam berbagai bentuk termasuk pendistribusian barang-barang yang bermanfaat.

Selain itu, Yayasan Geutanyoe juga meminta kepada Pj Gubernur Aceh untuk segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) Tingkat Provinsi Aceh.

Hal tersebut, kata Nasruddin, diperlukan untuk adanya kejelasan mengenai badan yang bertanggung jawab sebagai leading dalam isu penanganan pengungsi luar negeri.

Bagaimanapun, tambah dia, posisi geografis Aceh yang berhadapan dengan Laut Andaman dan berada di perairan Selat Malaka, adalah salah satu di antara jalur perlintasan laut tersibuk di dunia.

“Tidak hanya sebagai jalur perlintasan barang, tetapi juga orang, yang termasuk di antaranya menjadi jalur perlintasan para pengungsi luar negeri, terutama para pengungsi etnis Rohingya,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui pada Selasa, 15 November 2022 sebanyak 111 rohingya terdampar di bibir pantai Meunasah Baro, Desa Bluka Teubai, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.

Lalu pada Rabu (16/11/2022), Aceh kembali kedatangan pengungsi Rohingya gelombang berikutnya sebanyak 119 orang, yang mendarat di kawasan Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, kabupaten yang sama.

“Kini pengungsi Rohingya yang secara keseluruhan berjumlah 230 orang,” sebut Nasruddin.

Namun, pengungsi gelombang pertama yang sebelumnya ditampung sementara di Meunasah Desa Meunasah Lhok telah direlokasi oleh warga setempat ke Aula Kantor Kecamatan Muara Batu.

“Pengungsi gelombang susulan hari ini pun belum mendapatkan kejelasan dari pemerintah mengenai nasib di mana lokasi penampungan untuk mereka untuk sementara waktu akan ditempatkan,” jelasnya.

Shares: