Ekonomi

Penyaluran Kredit di Lhokseumawe Meningkatkan

POPULARITAS.COM – Penyaluran kredit untuk wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa sektor. Kepala Kantor Perwakilan bank Indonesia Lhokseumawe yufrizal, Rabu (6/12/2017) mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut sebesar 9,92 persen (yoy) dan apabila dikalkulasikan dalam rupiah, maka dari Rp13,35 triliun menjadi Rp15,29triliun “Apabila dibandingkan dengan Desember 2016, maka kredit tumbuh sebesar 12,33 persen. Ekspansi ini didukung oleh kualitas kredit yang terpantau aman, dengan NPL di level 2,38 persen atau di bawah ambang yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 5 persen,” ujar Yufrizal. Yufrizal menambahkan, untuk wilayah Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, penyaluran kredit bulan Oktober 2017 tumbuh positif pada angka 6,89% (yoy),  sebelumnya Rp5,35 triliun menjadi Rp5,91triliun dengan NPL sebesar 2,56%.  “Begitu juga dengan sektor industry pengolahan yang tumbuh menjadi 63,68 persen (yoy), dengan porsi sebesar 16,47 persen. Begitu juga dengan rasio kredit pembiayan dibandingkan dengan DPK mencapai 129,97% yang mencerminkan telah melebihi penghimpunan dana,” tutur Yufrizal. AGAM

POPULARITAS.COM – Penyaluran kredit untuk wilayah kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa sektor.

Kepala Kantor Perwakilan bank Indonesia Lhokseumawe yufrizal, Rabu (6/12/2017) mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut sebesar 9,92 persen (yoy) dan apabila dikalkulasikan dalam rupiah, maka dari Rp13,35 triliun menjadi Rp15,29triliun

“Apabila dibandingkan dengan Desember 2016, maka kredit tumbuh sebesar 12,33 persen. Ekspansi ini didukung oleh kualitas kredit yang terpantau aman, dengan NPL di level 2,38 persen atau di bawah ambang yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 5 persen,” ujar Yufrizal.

Yufrizal menambahkan, untuk wilayah Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara, penyaluran kredit bulan Oktober 2017 tumbuh positif pada angka 6,89% (yoy),  sebelumnya Rp5,35 triliun menjadi Rp5,91triliun dengan NPL sebesar 2,56%.

 “Begitu juga dengan sektor industry pengolahan yang tumbuh menjadi 63,68 persen (yoy), dengan porsi sebesar 16,47 persen. Begitu juga dengan rasio kredit pembiayan dibandingkan dengan DPK mencapai 129,97% yang mencerminkan telah melebihi penghimpunan dana,” tutur Yufrizal.

AGAM

Shares: