POPULARITAS.COM – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh mengungkapkan bahwa penangkapan sabu seberat 212 kilogram sejak 1 hingga 5 November 2017 di Aceh Timur dikendalikan oleh narapidana yang sedang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Selain itu, BNNP Aceh juga mensinyalir ada banyak kasus lainnya juga dikendalikan oleh narapidana di balik jeruji. Pada tahun 2017, BNNP Aceh mencatat ada 600 kilogram lebih telah berhasil disita, rata-rata masuk barang haram tersebut di Serambi Mekkah melalui jalur laut di pantai Timur Aceh, yaitu mulai Aceh Utara, Aceh Timur hingga Aceh Tamiang.
“Hasil penyelidikan oleh BNN Pusat, sabu 212 kilogram yang ditangkap di Aceh Timur itu dibeli oleh salah seorang napi di salah satu Lapas di Aceh,” kata Kepala (BNNP) Aceh, Brigjend Pol Faisal Abdul Naseer, Senin (18/12/2017) dalam temu ramah bersama awak media di kantor BNNP Aceh di Banda Aceh.
Namun sayangnya, Brigjend Pol Faisal enggan menyebutkan Lapas yang disebutkan tadi. Demikian juga ia tidak mau memberitahukan narapidana yang mengendalikan peredaran narkoba di Aceh. “Tetapi memang ada, napi itu memesan sabu, jadi ada kaitan dengan pengendalinya di Lapas,” jelasnya.
Untuk memperketat pengawasan penyelundupan sabu di Aceh. Ia mulai menggalang semua kekuatan, baik itu ulama, mahasiswa, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan sejumlah stakeholder lainnya untuk bersama-sama memberantas narkoba, termasuk peredaran ganja di Aceh.
“Pemberantasan narkoba itu wajib, kalau wajib memang harus kita lakukan, sudah fardhu’in,” jelasnya.
Selain itu, Faisal mengaku yang baru 3 bulan menjabat Kepala BNNP Aceh sudah menjalin kerjasama dengan Bea Cukai untuk melakukan pencegahan sejak dari perbatasan dan laut. Selain itu, mengajak Angkatan Laut, Polisi Air, Polda dan Kodam secara bersama-sama memerangi narkoba.
“Ini sesuai dengan perintah bapak Presiden agar kita harus berperang melawan narkoba,” tegasnya.
Faisal juga sudah perintahkan kepada personelnya, bila ada bandar narkoba yang melawan untuk tembak ditempat. Akan tetapi, tetap terlebih dahulu melalui prosedur yang ada, tidak asal tembak.
“Perintah tembak ini, bapak Presiden lho yang minta, jadi saya siap menjalankannya demi menyelamatkan generasi bangsa dari pengaruh narkoba,” tutupnya.[acl]