POPULARITAS.COM – Julukan kota 1.001 air terjun layak ditabalkan untuk Subulussalam. Di kota ini, terdapat puluhan wisata air terjun yang telah dikelola dengan baik oleh pemerintah daerah tersebut sebagai destinasi wisata. Nah, kali ini popularitas.com akan membahas salah satunya, yakni Air Terjun Simanuk-manuk.
Nah, Air Terjun Simanuk-manuk terletak di Kawasan ini terletak di area aliran Bengkung yang bermuara ke Lae Soraya.
Keindahan air terjun ini berpadu dengan suasana alami yang masih asri, menambah daya tarik bagi para pengunjung yang mencari petualangan atau sekadar ingin menikmati suasana tenang di tengah alam.
Air Terjun Simanuk-manuk Betina, yang berada di lokasi ini, memiliki arus air deras yang langsung mengalir ke sungai dangkal dengan air yang jernih. Pengunjung tidak hanya dapat menikmati keindahan alam sekitar, tetapi juga berkesempatan mandi di sungai yang airnya sejuk, menyegarkan tubuh dan pikiran.
Selain itu, kawasan ini cocok bagi pecinta aktivitas air lainnya, seperti memancing atau menjala ikan jurung atau kerling—spesies ikan air tawar yang juga dikenal sebagai golden mahseer (Tor spp). Ikan ini hidup di aliran sungai dengan arus yang cukup deras, khususnya di bagian hulu Bengkung. Sensasi menangkap ikan di habitat aslinya menjadi pengalaman seru tersendiri bagi wisatawan.
Daya tarik lainnya adalah Air Terjun Simanuk-manuk Jantan, yang dikenal sebagai air terjun tertinggi di Kota Subulussalam dengan ketinggian mencapai sekitar 70 meter. Masyarakat setempat sangat menghargai keberadaan air terjun ini, yang menjadi kebanggaan daerah dan menarik banyak perhatian dari para wisatawan.
Para pengunjung dapat menikmati panorama air terjun ini dengan bermain di tepian atau mandi di airnya yang segar. Kesempatan ini tentunya memberikan pengalaman yang unik, dengan sensasi berada di dekat air terjun yang megah dan menikmati suasana damai jauh dari hiruk pikuk kota.
Akses menuju air terjun ini cukup menantang namun menambah nuansa petualangan tersendiri. Perjalanan dimulai dari pusat Kota Subulussalam menuju dermaga di Kampong Pasir Belo, yang berjarak sekitar 34 km atau ditempuh dalam waktu 40 menit dengan transportasi darat.
Dari dermaga, perjalanan dilanjutkan dengan perahu bermesin tradisional menyusuri aliran Sungai Lae Soraya. Rute ini memiliki panjang sekitar 30 km dan memerlukan waktu sekitar 2 jam menuju area Bengkung. Selama perjalanan sungai ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan alam sekitar yang hijau dan alami, menambah kesan eksotis menuju ke air terjun.
“Saya sangat menikmati mandi di sungai yang bersih dan sejuk. Suasananya juga tenang dan damai, jauh dari keramaian kota. Air terjun ini sangat cocok bagi siapa pun yang ingin menyatu dengan alam,” kata seorang pengunjung, Raihan.
Kawasan air terjun ini semakin populer di kalangan wisatawan berkat promosi aktif yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Subulussalam. Berbagai unggahan media sosial seperti di Facebook dan Instagram mengundang perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara untuk datang dan menyaksikan langsung pesona alam ini.
Di kota ini juga terdapat Komunitas Wisata Kota Subulussalam, yang terdiri dari pecinta wisata, pegiat lingkungan, serta seniman budaya yang bersama-sama mempromosikan wisata lokal. Keberadaan komunitas ini telah memberikan dorongan besar bagi pengembangan pariwisata di Subulussalam, di mana berbagai kegiatan wisata sering diadakan, menghidupkan gairah masyarakat setempat.
Kemajuan pariwisata di Kota Subulussalam diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Dengan semakin banyaknya pengunjung yang datang, sektor ekonomi lokal dapat bertumbuh pesat melalui peningkatan aktivitas ekonomi, seperti jasa transportasi, kuliner, hingga penginapan sederhana.
Air Terjun Simanuk-manuk Betina dan Jantan, dengan segala keindahan dan potensinya, tidak hanya menyuguhkan panorama alam yang memukau, tetapi juga menjadi pilar penting dalam mendorong perekonomian dan memperkenalkan Kota Subulussalam sebagai destinasi wisata alam yang patut diperhitungkan.