News

Polda Aceh Buat Sketsa Wajah Terduga Perkosaan Mahasiswi di Aceh Besar

Pos Polisi di Aceh Barat di tembaki senjata laras panjang
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winarady

POPULARITAS.COM – Kepolisian Daerah (Polda) Aceh saat ini tengah melakukan penyelidikan secara proaktif terhadap kasus salah seorang mahasiswi di Kabupaten Aceh Besar yang diduga menjadi korban pemerkosaan.

Kepala Bidang Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy mengatakan, langkah proaktif yang dilakukan Polda Aceh melalui Ditreskrimum adalah dengan membuat laporan polisi model A.

“Laporan model A adalah laporan yang dibuat oleh anggota Polri yang mengetahui peristiwa pidana,” kata Winardy dalam keterangannya, Sabtu (23/10/2021).

Selain itu, sambung Winardy, petugas juga sudah melakukan interview dengan saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Berdasarkan keterangan saksi tersebut, petugas telah membuat sketsa wajah terduga pelaku.

Petugas juga melakukan pencarian terhadap barang bukti yang ada kaitannya dengan tindak pidana tersebut dan membuat sketsa TKP, sehingga diharapkan ada titik terang terhadap percobaan pemerkosaan yang dialami korban.

“Kita sudah melakukan interview  para saksi. Dari keterangan tersebut kita buat sketsa wajah terduga pelaku dan sketsa TKP pun sudah selesai dilakukan,” terangnya.

Winardy juga mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh dan telah membawa korban ke rumah sakit Bhayangkara untuk counselling dan trauma healing.

Namun sangat disayangkan, kata Winardy, belum siap langkah itu dilakukan, ada pihak yang mempengaruhi korban untuk pulang dan tidak mau dirawat di rumah sakit Bhayangkara.

“Surat keluar dari rumah sakit tersebut ditandatangani oleh pendamping hukum korban atas permintaan dari korban sendiri. Kami menilai, terkesan ada yang sengaja menutup akses korban untuk dilakukan penyelidikan,” sebutnya.

“Seharusnya, semua pihak harus menghargai proses penyelidikan yang kami lakukan. Bukan malah menghambatnya dengan mempengaruhi korban. Karena untuk teknik penyelidikan itu ranah polisi,” tambahnya.

“Kami sudah membawa korban ke rumah sakit untuk counselling, namun ada yang mempengaruhi sehingga korban minta pulang. Kami sangat menyayangkan hal tersebut. Karena teknik penyelidikan terhadap kasus tersebut hanya polisi yang memahaminya,” ungkap Winardy.

Editor: dani

Shares: