Kriminalitas

Polisi serahkan kasus pencabulan pimpinan pesantren di Padang Tiji ke Kejari Pidie

Polisi serahkan kasus pencabulan pimpinan pesantren di Padang Tiji ke Kejari Pidie

POPULARITAS.COM – Penyidik polisi Polres Pidie telah menyerahkan tersangka dan bukti perkara pelecehan oknum pimpinan pondok pesantren di Kecamatan Padang Tiji ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Perkara pelecehan itu sendiri menjerat pimpinan pesantren berinisial AJ (39) dengan jumlah korban yang merupakan santri dayah tersebut sebanyak lima orang.

Pelimpahan tahap II kasus oknum Teungku itu dilakukan pada Selasa 27 Juni 2024 beberapa pekan lalu.

Kasatreskrim Polres Pidie AKP Dedy Miswar mengatakan, tahap II itu dilakukan usai berkas perkara itu dinyatakan lengkap atau P21 pada Juni 2024.

“Kasus pelecehan dengan tersangka oknum pimpinan pesantren sudah tahap dua sekitar dua pekan lalu,” kata AKP Dedy Miswar kepada popularitas.com, Selasa (16/7/2024)

Usai tahap II dengan JPU Kejaksaan Negeri (Kejari) Pidie itu berlangsung, kini, tugas penyidik polisi pada perkara pelecehan telah berakhir.

Diketahui, salah satu pimpinan pesantren di Kecamatan Padang Tiji, Pidie, diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah santriwati yang mengenyam pendidikan agama di lembaga tersebut. Saat ini, lima korban dan keluarganya telah melaporkan kasus tersebut ke Polres setempat.

Diduga, dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum pimpinan pesantren inisial AJ (39) tersebut, sudah berlangsung sejak akhir 2023 silam. Perbuatan itu dilakukan asrama putri di komplek lembaga pendidikan agama yang Ia pimpin.

Hal tersebut didasarkan pengakuan salah satu korban. Sebut saja namanya Rara (bukan nama sebenarnya), kepada popularitas.com, remaja putri yang didampingi keluarganya itu menceritakan, dirinya alami pelecehan seksual dengan cara dipegang-pegang dan diraba-raba pada bagian sensitif kewanitaannya.

Rara melanjutkan, peristiwa yang Ia alami saat dirinya dipanggil Abi (sebutan pimpinan pesantren) ke ruangannya untuk mengulang hafalan kitab. Nah, disitulah dia mengalami kejadian tidak senonoh tersebut.

“Seingat saya, kejadiannya pada awal Februari 2024. Saat itu saya dipanggil Abi ke ruangannya untuk mengulang hafalan,” terang Rara kepada popularitas.com, Kamis (23/5/2024).

Shares: