HeadlineNews

Polri Buka Suara soal Video Brutal Brimob Pukuli Remaja

Foto: Gelora News

JAKARTA (popularitas.com) – Polri angkat bicara perihal video viral pemukulan seorang remaja oleh sejumlah anggota Brigade Mobil (Brimob) di kawasan Jakarta Pusat. Polri menyatakan korban pemukulan tersebut masih hidup.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo menjelaskan orang yang ada di dalam video tersebut adalah perusuh yang sudah ditangkap bernama Andri Bibir.

“Bahwa viral video berkonten dan narasi seolah-olah kejadian tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia akibat tindakan aparat. Ternyata pada kenyataannya orang yang dalam video tersebut adalah pelaku perusuh yang sudah kami amankan atas nama A alias Andri Bibir,” ujar Dedi saat dihubungi, Sabtu, 25 Mei 2019.

Saat kericuhan pada aksi 21-22 Mei, kata Dedi, Andri Bibir menyiapkan sejumlah batu untuk para demonstran yang hendak membuat suasana kacau. Andri juga menyediakan jeriken berisi air untuk para demonstran yang terkena tembakan gas air mata dengan maksud agar kerusuhan berlanjut.

Baca: Video Brutal Pemukulan Remaja, Ini Kata Imam Masjid Al Huda

“Batu itu disiapkan tersangka Andri Bibir untuk disuplai kepada teman-temannya yang melakukan demo. Demo ini tidak spontan, artinya by setting untuk menciptakan kerusuhan,” ucap Dedi.

Perihal insiden pemukulan itu, Dedi menjelaskan, Andri berusaha kabur saat hendak ditangkap. “Tersangka Andri Bibir ini waktu lihat anggota, langsung dia mau kabur karena merasa salah,” kata Dedi. Saat ini Andri Bibir ditahan di Rumah Tahanan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya guna menjalani proses hukum.

Baca: Harun Rasyid Bocah yang Diduga Tewas karena Dianiaya di Kompleks Masjid Al Huda

Sebelumnya video penganiayaan personel Brimob terhadap seorang remaja menjadi viral di media sosial. Peristiwa tersebut terjadi di dekat kompleks Masjid Al Huda, di Jalan Kampung Bali XXXIII, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dalam video itu, disebutkan korban pemukulan adalah Harun al Rasyid, 15 tahun. Faktanya, Harun memang meninggal dalam kerusuhan 22 Mei 2019, namun dia tewas di Slipi, Jakarta Barat, bukan di area Masjid Al Huda.*

Sumber: Tempo.co

Shares: