News

Proyek Pamsimas di Abdya banyak tak berfungsi

Proyek Pamsimas di Abdya banyak tak berfungsi
Pengerukan saluran air bersih di Abdya. Foto: Ist

POPULARITAS.COM – Fasilitas Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang merupakan salah satu program Pemerintah Indonesia dengan dukungan Bank Dunia, kini banyak yang tidak berfungsi.

Di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) Provinsi Aceh contohnya, banyak fasilitas penyediaan air minum yang dibiayai oleh Bank Dunia tersebut menjadi aset mati dan terbengkalai.

Padahal, Pamsimas tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah fasilitas pada warga masyarakat yang kurang terlayani, termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan dan peri-urban.

Oleh karena itu, banyak masyarakat miskin gampong atau perdesaan penerima manfaat air bersih yang bertujuan untuk meningkatkan akses layanan air minum dan sanitasi tersebut tidak lagi bahkan tidak pernah sama sekali menerima manfaatnya.

Meski program Pamsimas itu katanya melibatkan sejumlah kementerian, namun kenyataannya, kondisi Pamsimas di Abdya saat ini amburadul.

Warga Abdya, Ahmad mengatakan bahwa banyak masyarakat di daerah tersebut kecewa karena terputus dan bahkan ada yang tak sempat sama sekali memanfaatkan air bersih dari program perustamaan itu, meski fasilitasnya sudah dibangun dengan menghabiskan biaya miliaran rupiah.

Masyarakat Abdya, kata Ahmad, tak bisa berbuat banyak terkait kondisi tersebut. Mereka justru berharap Pamsimas ini dialihkan ke Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) arau PDAM setempat.

“Kita minta Pamsimas itu dikelola saja oleh PDAM, karena Pamsimas ini benar-benar tidak berfungsi seperti yang di harapkan. Takutnya nanti, pasilitas seperti pipa dan lainnya jadi rusak dan tentunya itu membuat negara dan kita semua rugi,” ucap Ahmad, Jumat (15/7/2022).

Direktur PUDAM Tirta Abdya, Rosi Padedi

Menanggapi permintaan masyarakat tersebut, Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Tirta Abdya, Rosi Padedi mengakui bahwa ada beberapa kepala desa/keuchik yang sudah menjumpai pihaknya dan meminta agar Pamsimas yang berada di tempatannya tersebut dikelola oleh PDAM.

“Sudah ada beberapa kepala desa yang menyampaikan kepada kita agar Pamsimas dialihfungsikan dan dikelola oleh PDAM Tirta Abdya,” kata Rosi Padedi.

Karena namanya alihfungsi atau alih pengelolaan, lanjutnya, maka perlu beberapa persyaratan administrasi yang harus dilengkapi dan pihaknya juga harus melakukan tahapan pengecekan seperti kapasitas lapangan, jalur, objek, subjek dan sebagainya.

“Nati kita buat perjanjian dan aturannya, pelanggan Pamsimas tersebut tentunya harus bersedia kalau pengelolaannya diserahkan ke kita,” ucap Rosi.

Direktur PDAM yang ahli kimia itu juga menyampaikan bahwa, PDAM bisa mengelola Pamsibmas tersebut karna jaringan dekat dengan jaringan aktif PDAM.

Menurutnya, akan ada beberapa penyusuaian dengan memotong koneksi Pamsimas dan difungsikan ke koneksi PDAM, selanjutnya akan dalirkan untuk beberapa rumah pelanggan Pamsimas, tentunya harus bersedia menjadi pelanggan PDAM Tirta Abdya serta menjamin hak pelanggannya.

“Maka dari itu, kami akan melihat terlebih dahulu di gampong mana yang bisa kita full up, sekiranya Pamsimas itu memang berada di lokasi jaringan kita yang aktif, maka akan lebih memudahkan kita,” imbuhnya.

Sekarang, kata Rosi, PUDAM Tirta Abdya tersebut sedang melakukan progam penggantian jaringan induk kusus Blangpidie dan Susoh.

Kemudian, meski masih dalam tahap proses pembahasan, PUDAM Tirta Abdya telah mengusul dan menunggu bantuan proposal dari Bank Dunia, dengan angka lebih kurang 14 miliar.

“Semoga saja itu berhasil guna untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat Kabupaten Abdya. Demikian Informasi yang berhasil digali awak media ini terkait perkembangan program air bersih di wilayah Abdya,” harap Rosi.

Reporter: Rusman

Shares: