KesehatanNews

Puasa Ramadan Bisa Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Ini doa berbuka puasa sesuai dengan tuntunan nabi SAW
Ilustrasi, (Foto:merdeka)

POPULARITAS.COM – Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Nutrition, para peneliti menyarankan bahwa puasa dapat mengurangi efek berbahaya dari sitokin inflamasi. Sitokin sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh.

Peneliti mengatakan puasa memungkinkan tubuh memproduksi sel darah putih baru, dan meremajakan sistem kekebalan tubuh. Hasil penelitian juga menunjukkan, bahwa peradangan sitokin dapat dikurangi dengan puasa Ramadhan.

“Puasa selama Ramadan dapat membantu sistem kekebalan seseorang melawan infeksi seperti Covid-19,” tulis sebuah penelitian, dilansir dari The National News, Selasa (13/4).

Seorang spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Aster di Mankhool, Dubai, Dr Mohammed Arif mengatakan puasa untuk meningkatkan metabolisme seseorang dan kemampuan mereka untuk mengatasi masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi dan diabetes. Puasa kata dia, bahkan dapat meningkatkan efektivitas pengobatan kanker.

“Studi menunjukkan bahwa orang yang menjalani kemoterapi merespons lebih baik saat berpuasa,” kata Dr Arif.

Tetapi Dr Arif menekankan, bahwa efek menguntungkan sangat bergantung pada apa yang mereka makan ketika mereka berbuka puasa. .akanan kaya nutrisi seperti kacang-kacangan, buah-buahan dan sayuran harus ada dalam menu buka puasa dan makan sahur.

“Saat berpuasa, kita perlu menjaga keseimbangan antara semua mikronutrien,” kata Dr Iffat Sultana, spesialis penyakit dalam di NMC Royal Hospital di Dubai Investments Park menambahkan.

“Sebagai aturan umum, karbohidrat harus 55 persen, protein 25 persen dan lemak harus 20 persen,” sambungnya.

Selain itu, beberapa vitamin-vitamin juga sangat membantu untuk menambah kekebalan tubuh, seperti vitamin B6, Vitamin C, Vitamin E dan asam lemak omega-3 dapat menjadi bagian penting dari puasa Ramadhan.

“Ingat, memiliki makanan sehat dan makanan kaya antioksidan akan memberi tubuh Anda kekuatan yang cukup untuk melawan infeksi apa pun,” kata Dr Arif.

Menurut spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Internasional Bareen di Kota Mohamed bin Zayed, Abu Dhabi, Dr Azeem Mohamad, makanan yang memiliki kadar gula atau garam tinggi dan gorengan, harus dihindari.

“Umat ​​Muslim dapat berolahraga seperti biasa selama bulan suci dan harus tidur setidaknya tujuh hingga delapan jam semalam,” jelasnya.

Dokter di Emirates juga mengatakan aman bagi orang untuk divaksinasi Covid-19 saat berpuasa. Mereka yang berpuasa juga harus minum setidaknya dua liter air setelah buka puasa setiap hari.

Sumber: Republika

Shares: