News

Revitalisasi Alue Kuek Tuntas, Petani Lancok Pidie Jaya Lega

Kondisi Alue Kuek, sebelum ditangani dan yang sudah tertangani. (ist)

Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya, telah merampungkan rivitalisasi anak sungai saluran penghubung lahan pertanian dengan lokasi tambak di perbatasan Gampong Baroh Lancok, Manyang Kecamatan Bandar Baru.

Sebelumnya, anak sungai yang dikenal dengan nama Alue Kuek itu, sempat dangkal akibat tertimbun tanah serta tumpukan sampah-sampah rumah tangga.

Drainase Alue Kuek yang berhulu di perbatasan di dua gampong di wilayah Pidie Jaya dan berhilir ke Laut wilayah Kabupaten Pidie, berfungsi sebagai sarana pembuang air lahan pertanian.

Selain itu Alue Kuek juga berguna sebagai lajur pasang surut air laut yang seterusnya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengisian maupun pengeringan air laut di dalam tambak, lokasi budidaya udang dan bandeng masyarakat di Kecamatan Bandat Baru.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, disebabkan Alue Kuek sudah dangkal, saat musim penghujan tiba, tak jarang tanaman padi masyarakat di dua gampong itu tergenang disebabkan proses laju air atau pembuangan air dari areal persawahan tersendat.

Bukan hanya itu saja, petani tambak tak jarang kerap mengalami gagal panen, akibat air yang sudah terkontaminasi dengan tumpukan sampah yang sudah menimbun Alue Kuek itu.

Usai normalisasi anak sungai Alue Kuek, permasalahan petani yang selama ini kerap menimpa petani dan petambak pun mulai teratasi.

Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi menyebutkan, percepatan normalisasi Alue Kuek yang dangkal tersebut dilakukan sebagai langkah pemerintah setempat membantu masyarakat di Gampong Lancok dalam hal pemberdayaan ekonomi.

Persoalan Alue Kuek dangkal tersebut diketahui Pemerintah Pidie Jaya, di tahun 2020.

Namun, lanjut Waled, sapaan akran Wakil Bupati, melihat kondisi Alue Kuek itu memang sudah mengkhawatirkan, dirinya pun langsung memasukkan normalisasi anak sungai itu ke dalam program kerjanya  di APBK perubahan tahun 2020.

Apalagi, kondisi dewasa ini sedang dalam kondisi pandemi COVID-19, membuat pemerintah Pidie Jaya, mengeluarkan program yang berpusat dalam hal pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Baik berupa berupa infrastruktur yang berkaitan langsung dengan pemberdayaan ekonomi maupun bantuan modal usaha.

“Makanya kalau ada permasalahan-permasalahan yang menyangkut dengan hajat hidup banyak masyarakat dalam hal pemberdayaan itu, maka lebih kita utamakan, sehingga langsung saya masukkan dalam program saya di APBK perubahan tahun ini” kata Wakil Bupati Pidie Jaya, Said Mulyadi, Selasa (15/12/2020).

Sambungnya, anggaran normalisasi Alue Kuek itu sendiri bersumber dari Bantuan Khusus (Bansus) dari Pemerinta Aceh ke Pidie Jaya yang sudah dimasukkan dalam APBK P tahun 2020.

Dikatakan, sebelum Pemerintah Pidie Jaya memutuskan untuk melakukan normalisasi Alue Kuek itu, terlebih dahulu, dirinya mengintruksikan Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) setempat, untuk melakukan surver ikhwal urgensi penanganan infrastruktur yang berfungsi untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat Lancok itu.

“Saat itu kami mengintruskikan dinas terkait untuk memantau kendala-kendala yang menyangkut dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat, apabila ada hal-hal yang terkendala dalam hal pemberdayaan, yang bisa langsung ditangani, kita intruksikan untuk langsung ditangani. Maka Alue Kuek bisa ditangani langsung di tahun ini,” jelasnya.

Sementara itu, Nurdin(52) salah satu petani d Gampong Baroh Lancok merasa sangat bersyukur usai Alue Kuek yang dangkal itu sudah ditangani Pemerintah Pidie Jaya.

Pasalnya, sambung Nurdin, selama ini sebelum Alue Kuek itu tertangani, para petani di Lancok kerap merasa was-was tanaman padinya yang terancam tergenang saat musim penghujan tiba.

“Dengan begini, kalau nanti hujan lebat, kemungkinan tanaman padi kami tidak lagi tergenang, karena laju air pembuangnya sudah lancar, akibat Alue Kuek yang dangkal yang ditangani,” ungkapnya.

Editor: dani

Shares: