NewsPhoto

Ribuan Mahasiswa Pase Turun ke Jalan

LHOKSEUMAWE (popularitas.com) – Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pase menuntut DPRK setempat untuk membentuk Pansus Penuntasan Irigasi Krueng Pase. Aksi yang diawali dengan long march dari jalan Merdeka menuju gedung DPRK Lhokseumawe tersebut mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian, Kamis, 3 Oktober 2019.

Aksi ini merupakan lanjutan demo serupa yang dilakukan mahasiswa pada 24 September 2019 lalu. Peserta unjuk rasa dalam jumlah banyak ini turut mengganggu arus lalu lintas di kawasan DPRK Lhokseumawe.

Koordinator Aksi Arisky RM dalam orasinya menyampaikan beberapa tuntutan mahasiswa Pase agar ditindaklanjuti pemerintah. Diantaranya adalah terkait Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960. Massa menilai UU tersebut tidak cocok lagi diberlakukan karena masih menerapkan aturan-aturan hukum tanah yang lama. Mereka meminta pemerintah untuk memasukkan hukum adat yang belum tertulis dalam hukum tanah nasional.

Lebih lanjut, massa juga menilai kebijakan pemerintah saat ini belum pro terhadap petani dan rakyat kecil. Tak hanya itu, persoalan alih fungsi lahan pertanian di Indonesia juga kian ganas, serta reformasi agraria tidak berjalan sebagaimana amanah UUD Pasal 33 tahun 1945.

“Kami dari Aliansi Mahasiswa Pase ingin menindaklanjuti hal tersebut. Kami ingin melihat apakah DPRK benar-benar bertanggung jawab akan permasalahan yang ada di Lhokseumawe dan Aceh Utara,” kata Arisky.

Tak hanya itu, massa juga menuntut DPRK membentuk Pansus untuk menuntaskan persoalan pupuk bersubsidi di daerah Lhokseumawe dan Aceh Utara. Mereka juga meminta pemerintah menuntaskan permasalahan irigasi di Krueng Pase yang menjadi urat nadi pertanian rakyat.

Terkait hal ini, Ketua DPRK Lhokseumawe, Ismail mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim guna melakukan survei penyebab kelangkaan pupuk di Aceh Utara dan Lhokseumawe. Sementara terkait irigasi, DPRK Lhokseumawe mengaku akan berkoordinasi dengan DPRK Aceh Utara sehingga memudahkan penyelesaian persoalan tersebut.

Hal senada disampaikan Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat. Dia mengatakan pihaknya akan segera membentuk tim pansus guna menyelidiki penyebab terkendalanya irigasi Krueng Pase. “Sehingga nantinya mampu untuk mengambil kebijakan guna terpenuhinya suplai air untuk petani di Lhokseumawe dan Aceh Utara,” katanya.

Begitu pula dengan kelangkaan pupuk. DPRK Aceh Utara juga bakal membentuk tim pansus untuk mengetahui penyebab tersebut.

Usai menyampaikan tuntutannya, peserta unjukrasa kemudian membubarkan diri sekitar pukul 13.00 WIB.* (C-006)

Shares: