BANDA ACEH (popularitas.com) – Usai pemilu 2019 tidak menutup kemungkinan banyaknya calon anggota legislatif (Caleg) yang mengalami stres atau depresi gangguan jiwa, akibat gagal terpilih menjadi wakil rakyat dalam ajang pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh, melalui direktur, Makhrozal, mengatakan siap menampung Caleg dan menghadapi ‘endemi’ gangguan kejiwaan terhadap peserta pemilu yang gagal nantinya.
“Intinya kita siap dan harus menampung siapa pasien yang mengalami gangguan jiwa termasuk caleg yang mungkin mengalami stres dan mengalami gangguan jiwa,” kata Mahkrozal, dalam acara fasilitasi pendidikan tentang pemilu dari KIP Banda Aceh kepada pasien orang dengan gangguan jiwa di Aula RSJ, Rabu, 27 Maret 2019.
Makhrozal menjelaskan, RSJ Aceh sejatinya selalu siap melayani pasien-pasien yang dirujuk dari kabupaten/kota baik dari Puskesmas, rumah sakit daerah, maupun keluarga yang membawa langsung karena kondisi emergency.
Namun demikian, kata dia, rumah sakit tidak menyediakan ruangan atau pelayanan khusus bagi caleg yang mengalami gangguan jiwa usai pemilu. Pihak rumah sakit jiwa hanya akan melayani sesuai dengan prosedur yang ada.
“Kalau ruangan khsusus mungkin untuk caleg yang gagal itu tidak ada. Semuanya sama, pelayanan sesuai apakah harus masuk gawat darurat dulu, melalaui rawat jalan atau sebagainya. Itu kita sesuaikan dengan bagaimana kasus pasien yang kita terima,” ujarnya.
Berkaca pada Pemilu 2014 lalu, Mahkrozal menyebutkan kerap menangani caleg gagal memperoleh kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baik tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional yang mengalami gangguan jiwa.
Waktu itu, paparnya, tiga bulan paska pemilu terjadi peningkatan kasus hingga 23 persen yang ditangani oleh petugas di RSJ Aceh.
“Pengalaman 2014 tiga bulan paska Pemilu, di rumah sakit mengalami kenaikan kasus hingga 23 persen. Itu yang kita terima dulu. Jadi kita juga harus siap, karena mungkin terjadi tetapi kita tidak mendoakan, ya,” katanya.
Untuk saat ini RSJ Aceh memiliki 354 tempat tidur yang ditempati oleh 317 pasien. Jika ada pasien yang meginginkan kelas atau ruangan khsusus, maka nantinya akan disesuaikan dengan ansuransi kesehatan yang dimiliki.
“Akan disesuaikan jika ada,” tutupnya. (ASM)
