HeadlineNews

RSUDZA tak Mampu Sembuhkan Kelumpuhan Nurfadhilah

Salah seorang dokter menjelaskan hasil pemeriksaan terhadap pasien Nurfadhilah dalam konferensi pers di RSUDZA Banda Aceh, Selasa, 31 Desember 2019. (Muhammad Fadhil/popularitas.com)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Nurfadhilah, warga Gampong Bagok Panah Lhee, Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur yang mengalami lumpuh sejak tahun 2011 tak bisa ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainal Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.

Direktur RSUDZA, Azharuddin mengatakan, ibu dua anak ini tidak akan sembuh, meski dirujuk ke rumah sakit lebih canggih dan terkenal di luar negeri. Sejauh ini, belum ada keilmuan tentang bagaimana cara penanganan penyakit yang dialami Nurfadhilah.

“Sejauh ini belum ada perkembangan ilmu di dunia, ini saya meluruskan persepsi, misalnya kok jawabannya disuruh pulang pasiennya, bukankan dia harus ke Jakarta dulu, Singapura dulu, Amerika atau Eropa,” kata Azharuddin dalam konferensi pers di RSDUZA Banda Aceh, Selasa, 31 Desember 2019.

Dia menjelaskan, setelah dilakukan pemeriksaan, Nurfadhilah mengalami gangguan di saraf tulang belakang sehingga fungsi rasa, gerakan, buang air besar, air kecil dan seksual telah padam.

Baca: Nurfadhilah, Ibu Dua Anak yang Lumpuh di Aceh Timur Dirujuk ke RSUDZA

Menurut Azharuddin, gangguan saraf belakang terjadi diduga karena adanya tumor di bagian tulang belakang, sehingga menggerogoti saraf-saraf lainnya. Jikapun tumor itu diangkat, juga tak bisa mengembalikan fungsi yang telah padam. Operasi tumor bahkan akan berakibat fatal terhadap pasien.

“Sampai saat ini belum ada mukjizat yang Allah berikan, sejauh ini kalau memang padam total, tidak berasa, dan tidak bergerak belum ada kemajuan ilmu di dunia untuk mengobatinya,” jelas Azharuddin.

Kata Azharuddin, pasien Nurfadhilah saat ini masih dirawat di RSUDZA. Pihak rumah sakit sudah memperbolehkan yang bersangkutan untuk pulang.

“Kalau mau pulang sudah siap, kita siap mengantar,” ujar Azharuddin.

Sebelumnya diberitakan, Nurfadhilah mengalami lumpuh sejak tahun 2011, setelah melahirkan anak kedua. Setelah mengalami lumpuh, ia tak bisa berjalan lagi. Kini, hari-hari diulalui dengan posisi telungkup.

Derita Nurfadhilah bahkan semakin berat saat ditinggalkan sang suami, saat ia mengalami penyakit itu. Dalam mencukupi kebutuhan hidup dan menafkahi kedua anaknya, Nurfadhilah membuat kerupuk meulinjo. Pekerjaan itu digelutinya setiap hari dengan posisi telungkup di atas rancang yang terbuat dari papan.

Setelah sempat viral di media, Selasa, 10 Desember 2019, Nurfadhilah dirujuk ke RSUDZA. Rujukan itu difasilitasi oleh anggota DPR Aceh daerah pemilihan Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky.* (C-008)

Shares: