News

Serapan APBA Rendah, GeTAR Aceh: Sekda Tidak Fokus Mengelola Anggaran

GeTAR desak RUPSLB ganti dewan komisaris Bank Aceh
Sekjen Gerakan Titipan Rakyat (GETAR) Aceh, Teuku Izin

POPULARITAS.COM – Gerakan Titipan Rakyat (GeTAR) Aceh menilai kinerja Sekda Aceh dalam mengelola anggaran buruk. Hal itu terlihat dari realisasi APBA yang hingga periode Juli 2021 belum menyentuh angka 45 persen.

Sekjen GeTAR Aceh, Teuku Izin menyebutkan, rendahnya realisasi APBA 2021, mencerminkan Sekda Aceh, tidak fokus pada tugas pokok dan fungsinya sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA).

Dari pantauan pihaknya pada situs p2k-apba.acehprov.go.id, hingga akhir Juli 2021, realisasi keuangan APBA 2021 baru mencapai 26 persen. Mengingat waktu hanya menyisakan 100 hari kalender lagi, atau hanya empat bulan, maka pihaknya pesimis seluruh kegiatan yang telah dicanangkan dapat dituntaskan.

Tidak fokusnya Sekda Aceh dalam pengelolaan anggaran, kata dia, Sekda kerap bekerja diluar tugas penting lainnya, seperti mengurus Bank Aceh, Kepala Sekolah, dan guru, yang hal tersebut secara teknis telah ada pihak yang mengurusinya.

Baca: Realisasi APBA Rendah Bikin Penyerapan Tenaga Kerja Minim

Sebagai pimpinan birokrat di tubuh Pemerintahan Aceh, lanjut Apung sapaan akrabnya, seyogyanya Sekda Aceh menjadi leading para pimpinan SKPA untuk fokus merencanakan dan memastikan seluruh agenda kegiatan dan program yang merupakan visi dan misi gubernur dapat berjalan dengan baik.

Dilain sisi, pihaknya juga mendapat informasi pada kegiatan SKPA belum dapat dilakukan percepatan tender dikarenakan dinas ogah-ogahan melengkapi dokumen teknis, dan hal tersebut membuat pihak Biro Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) Setda Aceh, kelimpungan untuk dapat mempercepat proses lelang.

Baca: Getar Aceh Minta Gubernur Selektif dalam Menetapkan Pejabat Eselon II

Menurutnya hal-hal seperti ini yang menjadi fokus dan perhatian Sekda Aceh. Sebab, bagaimanapun, lanjut dia Taqwallah adalah tangan kanan Gubernur Aceh dalam merumuskan berbagai kabijakan teknis dan administratif, karenanya, jika kinerja buruk, yang disalahkan rakyat tentu Gubernur Nova Iriansyah.

“Sudah selayaknya Sekda Aceh mengevaluasi jajaran dibawahnya, jika ada yang tidak fokus dan sengaja menghambat proses pembangunan, pecat dan berhentikan segera,” ucapnya.

Shares: