HeadlineHukum

Setahun lalu tokoh pers Bengkulu coba dibunuh, kasusnya mandeg

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menjenguk Rahiman Dani di Rumah Sakit Rafflesia Kota Bengkulu-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

POPULARITAS.COM – Jumat, 3 Februari 2023, saat itu Rahiman Dani Hendak tunaikan sholat Jumat. Ia berjalan kaki ke mesjid Jihadul Ihsan Al Thoyibin, yang tak jauh dari rumahnya. Tetiba, satu sepeda motor yang dikendarai dua pria, menghampiri dan langsung melepaskan tembakan.

Beruntung, tembakan tersebut tak kenai organ vitalnya. Sempat di rawat beberapa waktu di RS, pemilik RMOL Bengkulu yang juga merupakan tokoh pers di daerah itu pun dinyatakan sembuh. Kini, setahun sudah kasus penembakan itu tak terungkap, seolah polisi tak berdaya mencari dan menangkap pelaku.

Tidak terungkapnya kasus penembakan Rahiman Dani, sangat disesalkan oleh Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa. CEO RMOL.id itu bahkan prihatin dengan kinerja kepolisian di Bengkulu yang tak mampu ungkap persoalan tersebut.

“Terus terang kami prihatin kasus ini tak kunjung terungkap. Sepertinya jalan ditempat dan tak ada penyelesaian,” kata Teguh kepada popularitas.com, Senin (5/2/2024) di Jakarta.

Saat kasus itu terjadi, sambung Teguh, pihaknya masih melihat antusiasme Polri tuntaskan penembakan itu. Namun, dalam perkembangannya, seolah tak ada kemajuan yang nyata.

Tidak terungkapnya kasus ini, kata Teguh lagi, jadi perhatian serius JMSI sebagai organisasi perusahaan pers di tanah air. Untuk itu, dirinya meminta kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, harus lebih ekstra lagi agar persoalan upaya pembunuhan terhadap Rahiman Dani bisa diungkap.

“Kami, JMSI minta kepada Kapolri untuk lebih ekstra ungkap persoalan ini,” tandas Teguh Santosa.

Tak terungkapnya kasus tersebut, dinilai sebagian kalangan bentuk kelemahan kinerja Kapolda Bengkulu yang tak mampu tuntaskan masalah. Kekecewaan itu disampaikan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bengkulu, yang gelar aksi unjuk rasa di Mapolda setempat, Sabtu (3/2/2024).

Kordinator aksi IMM Bengkulu Frendi Tiromantoso menegaskan, sudah setahun lamanya Kapolda Irjen Pol Armed Wijaya tak mampu tuntaskan kasus ini. Untuk itu, pihaknya mendesak agar jenderal bintang dua itu segera ungkap upaya pembunuhan terhadap tokoh Muhammadiyah tersebut.

“Kita minta pihak kepolisian untuk dapat mengungkap pelaku penembakan itu. Sehingga korban bisa merasa tenang,” tegasnya.

JMSI sesalkan sikap Dewan Pers

Kembali pada sikap Teguh Santosa, pria yang juga Dosen di UIN Syarif Hidayatulah Jakarta itu, sangat sesalkan sikap Dewan Pers. Pihaknya menilai, institusi tersebut tidak bersungguh-sungguh melakukan advokasi dan memerikswa kasus tersebut. 

Menurutnya, kasus penembakan Rahiman Dani harus dinilai apakah upaya itu terkait dengan kinerjanya sebagai pemimpin media RMOL Bengkulu, atau karna ada sebab-sebab lain. “Nah, fakta-fakta ini yang tak diungkap oleh Dewan Pers,” imbuhnya.

Ketua Umum JMSI Teguh Santosa dan Wakil Ketua Umum JMSI Rahiman Dani

JMSI sendiri, sebut Teguh, secara langsung telah menemui dan menyurat Dewan Pers agar menindaklanjuti persoalan penembakan Rahuman Dani. Apalagi organisasi perusahaan pers yang Ia pimpin merupakan salah satu konstituen lembaga tersebut.

Teguh berharap, tidak muncul pandangan kepada Dewan Pers yang selama ini menjunjung tinggi kemerdekaan pers, namun bersikap parsial. Sebab, hanya fokus pada advokasi kualitas karya dan keselamatan wartawan yang bekerja di lapangan, tapi abai pada aspek keselamatan dan keamanan manajemen perusahaan media.

Apalagi kemudian, kata Teguh, pihaknya mendapatkan informasi bahwa, Dewan Pers tidak mau repot-repot mengurus kasus penembakan Rahiman Dani. Sebab, menurut lembaga itu, persoalan tersebut tidak ada kaitannya dengan pekerjaan pers.

“Lha, inikan aneh, dari mana mereka (Dewan Pers-red), bisa simpulkan hal itu. Sementara penyelidikan polisi saja masih jalan ditempat,” paparnya.

Bukti selongsong peluru yang tak bertuan

Polda Bengkulu menemukan selonsong peluru dari olah TKP kasus penembakan Rahiman Dani. Ditemukan 50 meter dari lokasi saat tokoh pers bengkulu itu ditembak.

Satu proyektil peluru di TKP penembakan Rahiman Dani. Sumber : Tim TvOne/ Fery

Saat itu, Polda Bengkulu menyebutkan bahwa, dari selongsong peluru yang didapatkan, kemungkinan senjata yang digunakan pelaku adalah jenis organik. Bahkan, penyidik polisi di daerah itu, menginformasikan bahwa pelaku adalah pihak yang profesional.

Saat oleh TKP, Kapolda Bengkulu Irjen Pol Armen Wijaya turun langsung ke lokasi. Bahkan jenderal bintang dua itu menyebutkan bahwa, pihaknya berkomitmen ungkap kasus tersebut dan bahkan telah berkordinasi dengan Mabes Polri.

Namun, Polda Bengkulu yang saat awal kasus ini terjadi, terlihat sangat serius melakukan pengungkapan, namun sudah berbilang bulan bahkan lebih setahun, masalah ini pun seolah jalan ditempat. Mandeg ataupun mungkin dibiarkan menguap.

Shares: