News

Sindir Penerima Dana Hibah, MPO Aceh: Anak Muda Kompetensinya Bikin Proposal

Focus group discussion dengan tema ‘Kupas Tuntas Polemik Dana Hibah’ yang berlangsung di salah satu warung kopi di Lampineung, Banda Aceh, Kamis (28/1/2021). (Muhammad Fadhil/popularitas.com)

POPULARITAS.COM – Koordinator Masyarakat Pengawal Otsus (MPO) Aceh, Syakya Meirizal menyebutkan, sebagian besar anak muda di Tanah Rencong di masa sekarang ini kompetensinya hanya membuat proposal hingga melobi kanda-kanda yang duduk di berbagai jabatan penting di pemerintahan.

Hal tersebut disampaikan saat menjadi pemateri focus group discussion dengan tema ‘Kupas Tuntas Polemik Dana Hibah’ di salah satu warung kopi di Lampineung, Banda Aceh, Kamis (28/1/2021).

“Anak muda hari ini kompetensinya bikin proposal, itu pun copy paste, ubah tanggal, ubah judul, satu lagi apa? Lobi-lobi kanda, ngopi sama kanda, bawa proposal, dikit-dikit proposal,” ujar Syakya.

Akibatnya, kata Syakya, ketika program-program Pemerintah Aceh tak pro dan tak memihak kepada masyarakat banyak, para pemuda tersebut memilih diam.

“Ketika hak-hak rakyat Aceh itu dizalimi oleh Pemerintah Aceh, bansos Rp 1,5 triliun tidak disalurkan. Mulut-mulut anak-anak muda OKP itu diam seribu bahasa, jadi kalau dicatat bahwa anak-anak muda itu sudah melakukan sesuatu yang tercerahkan, bulsit itu,” jelas Syakya.

Dalam catatan dan pantauan Syakya, sebagian besar OKP yang menerima dana hibah Rp 9,5 miliar itu tak sepenuhnya merealisasikan kegiatan. Ia bahkan menemukan ada OKP yang menggelar kegiatan penanganan Covid-19 di pinggir laut.

“Mereka ada yang bikin di pinggir laut, pesertanya belasan orang, nempel spanduk di pagar, itu untuk pertanggung jawaban Rp 100 juta. Makanya, harus ada panduannya penggunaan dana itu,” sebut Syakya.

“Kenapa mereka (sebagian) ribut, karena kawan-kawannya tahu ini olah-olah dan olah, sebagian besar diolah oleh oknum OKP,” pungkasnya.

Editor: dani

Shares: