News

Siswa di Banda Aceh Belajar dari Rumah

Cabdin Pendidikan Aceh, Sabang Gandeng IGI Latih Guru
FOTO ARSIP - Siswa MIN 5 Kota Banda Aceh mengikuti proses belajar secara daring di rumahnya setelah menerima materi pelajaran yang dikirim gurunya melalui whatsapp grup di Banda Aceh, Rabu (18/3/2020). (FOTO ANTARA/Khalis)

BANDA ACEH (popularitas.com) – Memasuki tahun ajaran baru, proses belajar mengajar di Banda Aceh tidak dilakukan secara tatap muka. Hal itu didasari karena Banda Aceh masih berstatus zona kuning.

Kepala Dinas Pendidikan Banda Aceh, Saminan Ismail membenarkan, bahwa peserta didik di ibukota provinsi Aceh ini belum bisa belajar tatap muka. Pihaknya mengikuti peraturan yang telah ditetapkan Pemerinth untuk sekolah mulai beraktifitas hari ini, Senin, 13 Juli 2020.

“Sistem belajarnya tidak tatap muka secara langsung, maka anak-anak tetap belajar dari rumah,” kata Saminan Ismail.

Berdasarkan hasil evaluasi belajar dari rumah yang telah dilakukan, kata dia ternyata belajar secara online banyak menimbulkan persoalan, diantaranya kebingungan orang tua, banyak menghabiskan paket internet, dan komunikasi antara guru, orang tua dan sisa yang tidak sejalan.

Untuk itu pihaknya mengantisipasi hal itu dengan membuat sistem baru, yag dimana orang tua menjadi guru kedua. Pihaknya juga sudah memanggil semua wali murid untuk menyepakati pengembangan sistem pengajaran dari rumah, salah satunya pengurangan paket belajar.

Sistem pengajaran di masa pandemi corona ini juga, kurikulumnya tidak dilaksanakan 100 persen, melainkan cukup 50 hingga 60 persen.

“Contohnya dalam buku paket ada sepuluh bab, mungkin yang diajarkan hanya lima bab saja. Jadi orang tua dijadikan guru kedua, supaya nanti guru pertama di sekolah bisa berkomunikasi dengan guru kedua yakni orang tua murid,” ucapnya.

Dengan penerapan sistem pengajaran tersebut, maka tugas orang tua wajib menjadi guru kedua, dan harus mendampingi anak sesuai dengan kesepakatan serta perintah dari guru pertama di sekolah. (dani)

Shares: