POPULARITAS.COM – Wakil Ketua badan anggaran (Banggar) DPR Aceh, Safaruddin membantah pokir DPRA sebesar Rp 2,7 triliun. Pihaknya mengaku tak pernah mengusulkan anggaran sebesar itu dalam rancangan APBA 2021.
“Kenapa ada statement rekomendasinya Rp 2,7 triliun itu, karena memang dianggap semua usulan program itu adalah punya DPR. Kemarin kita klarifikasi itu kepada KPK dan juga kepada Pak Dirjen (Keuangan Daerah), kita sampaikan bahwa pokir DPR itu gak segitu,” ujar Safaruddin, Jumat (8/1/2021).
Safaruddin menyebutkan, setiap anggota DPRA memiliki dana pokir sebesar Rp 15 miliar, sedangkan pimpinan yang terdiri wakil ketua 1, 2, dan 3 masing-masing mendapatkan Rp 29 miliar. Sementara Ketua DPRA memiliki jatah Rp 41 miliar.
Apabila dijumlahkan, maka total jumlah pokir DPR Aceh sekitar Rp 1,283 triliun. Rinciannya adalah punya 77 anggota sebesar Rp 1,155 triliun, 3 wakil ketua sebesar Rp 87 miliar dan ketua DPRA sebesar Rp 41 miliar.
“Kalau anggota punya Rp 15 miliar, pimpinan DPR itu Rp 29 miliar dan Ketua DPR Rp 41 miliar. Mudah-mudahan kali ini DPRA bersama Pemerintah Aceh berkomitmen semua bisa kesesuaian bisa terjadi untuk menjawab tantangan,” sebut Safaruddin.
Dalam kesempatan itu, Safaruddin juga menjelaskan, hasil evaluasi rancangan APBA 2021 oleh Kemendagri juga melahirkan beberapa catatan penting. Catatan ini berdasarkan hasil dari masukan atau perhatian KPK terhadap rancangan qanun tersebut.
“Yang pertama sekali ada banyak kegiatan usulan program-program itu yang tidak memenuhi unsur dalam proses penganggaran yang benar. Artinya, tidak melalui proses Rencana Keuangan Pembangunan Aceh (RKPA). Nah itu yang diminta untuk disesuaikan kembali dan mencari kegiatan pengganti,” jelasnya.
Editor: dani
