News

Teguh Santosa akhirnya ‘pulang kampung’

Teguh Santosa akhirnya ‘pulang kampung’

POPULARITAS.COM – Sejak lahir hingga menamatkan pendidikan SMA, Teguh Santosa menghabiskan masa mudanya di Kota Medan, Sumatera Utara. Saat diumumkan diterima di Universitas Padjajaran (UNPAD) di Bandung pada 1994, Ia memutuskan merantau ke negeri berjuluk kota kembang itu.

Teguh yang saat masih berstatus pelajar di SMAN 1 Medan itu, aktif pada kegiatan siswa, seperti Pramuka dan Paskibraka. Dua kegiatan tersebut, Ia raih prestasi, seperti ikut Jamnas pada 1991, Comdeca 1993 dan sebagai anggota pengibar bendera tingkat provinsi Sumut tahun 1992.

Usai menamatkan pendidikan SMA, teguh memilih ikut test UMPTN dan Ia diterima sebagai mahasiswa di Universitas Padjajaran di Bandung. Setamat dari bangku kuliah, penulis buku di Tepi Amudarya itu sempat bekerja sebagai jurnalis di Harian Nasional Rakyat Merdeka. 

Ketertarikannya pada jurnalistik sendiri, telah Ia mulai sejak mahasiswa di UNPAD. Teguh sempat memimpin Lembaga Penerbitan Mahasiswa Polar 1997-1999 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di kampus tersebut.

Saat bekerja sebagai jurnalis di Harian Rakyat Merdeka, Teguh menjalankan profesinya dengan baik. Hal tersebut membuat Ia beberapa kali bertugas di luar negeri meliput perang, seperti di Afganistan.

Di tahun 2007, Teguh mendapatkan beasiswa melanjutkan kuliah magisternya di University of Hawaii at Manoa, Honolulu, Amerika Serikat. Ia menyelesaikan studinya pada 2009.

Sekembalinya dari studinya magisternya, Teguh memilih mendirikan RMOL.ID, situs berita online. Saat ini, media siber tersebut telah memiliki jejaring hampir disejumlah provinsi di Indonesia.

Lebih dari 25 tahun Teguh menekuni profesinya sebagai jurnalis. Ayah dari tiga anak itupun mendapatkan banyak penghargaan dari lembaga internasional, dan bahkan dari sejumlah negara, seperti Korea Utara, Ukraina, dan Maroko.

Kiprahnya di organisasi pers pun tak kalah moncer, Ia sempat dipercaya sebagai Ketua Panitia Hari Pers Nasional (HPN). Bahka, Teguh sempat menjabaga sebagai anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat.

Suatu saat, Teguh pernah bercerita, bahwa Ia ingin pulang ke kampung halamannya di Sumatera Utara. Dia ingin mengabdi dan membangun provinsi tempat Ia lahir dan tumbuh sebagai remaja.

Pada Pileg 2024, Teguh sempat ingin maju sebagai anggota DPD RI dari Sumut, bahkan, salah satu partai nasional menawarinya maju sebagai anggota DPR RI, namun Ia menolak.

Usai tertunda lima tahun, PCNO diberikan ke Teguh Santosa

Sebagai adik dan sahabat Teguh, Ia tak pernah bercerita untuk pulang kampung dan ingin menjadi Gubernur Sumatera Utara. Justru, kabar itu datang dari Anto Genk, bendahara Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI).

CEO Sumut24 itu, mengirimkan beberapa foto saat penulis buku Perdamaian Yang Buruk, Perang Yang Baik itu, mendaftarkan diri di Partai Golkar, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat. Sempat terkejut, tapi bahagia, akhirnya, lelaki yang menamatkan sekolah menengah pertamanya di SMPN 16 Helvetia Medan itu, benar-benar pulang kampung dan menunaikan keinginannya yang Ia pernah utarakan padaku.

“Saya melihat terbuka kesempatan dan masih ada waktu untuk bisa maju sebagai calon gubernur Sumut. Sebab itu langsung mendaftar ke Partai Demokrat,” kata Teguh, Rabu (22/5/2024) di Medan.

Ia mengatakan, sudah saatnya Ia berpikir membangun Sumut. Sebagai putra daerah yang lahir dan tumbuh remaja di daerah ini, dirinya ingin mengabdi dan mengimplementasikan berbagai pengalaman dan ilmu yang telah Ia dapatkan selama di Pulau Jawa dan juga di luar negeri.

“Setelah melalanglang buana ke berbagai daerah di Indonesi dan di luar negeri, saya rasa sudah saatnya untuk memikirkan Sumut, tanah kelahiran sendiri,” tambahnya.

Selain mendaftar ke Partai Demokrat, Teguh yang menamatkan sekolah dasarnya di SDN 064981 Helvetia Medan itu juga mengantarkan berkas pendaftarannya ke Partai Golkar dan Partai Gerindra.

Bagi Teguh, tentu Pilkada serentak yang dihelat pada 27 November 2024 merupakan momentum bagi dirinya untuk berkontribusi bagi demokrasi dan juga bagi Sumatera Utara.

Saya tidak tau, apakah menjadi gubernur adalah mimpi-mimpi Teguh Santosa. Tapi, kepadaku Ia hanya berujar bahwa, sejak kecil telah tertanam cita-cita ingin memperbaiki daerah tempat Ia dilahirkan. Entahlah, hanya ingin berujar, kami mendukungmu dan pasti ikut bersamamu kawan Teguh.

Shares: