News

Upaya Disperindagkop Pidie Jaya genjot PAD

Pemkab Pidie Jaya terus melakukan upaya untuk genjot pendapatan asli daerah (PAD). Berbagai program dan kebijakan dilahirkan guna meningkatkan pundi-pundi bagi daerah pemekaran kabupaten Pidie tersebut.
Upaya Disperindagkop Pidie Jaya genjot PAD
Kawasan pertokoan milik Pemkab Pidie Jaya di Pasar Tringgadeng. FOTO : popularitas.com/Nurzahri

POPULARITAS.COM – Pemkab Pidie Jaya terus melakukan upaya untuk genjot pendapatan asli daerah (PAD). Berbagai program dan kebijakan dilahirkan guna meningkatkan pundi-pundi bagi daerah pemekaran kabupaten Pidie tersebut.

Salah satu langkah yang ditempuh oleh Pemkab Pidie Jaya untuk pemasukan daerah, adalah lewat bisnis sewa-menyewa pertokoan di daerah tersebut. Optimalisasi aset yang dimiliki pemerintah daerah itu, diharapkan dapat berkontribusi bagi PAD.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Pidie Jaya Rizal Fikar, menyebutkan, sejumlah aset yang dimiliki pemkab, berupa bangunan pertokoan, saat ini telah menyumbang PAD bagi daerah. 

Kamis (26/1/2023), Pemkab Aceh Pidie Jaya meresmikan penggunaan 22 unit toko di Pasar Tringgadeng, dan bangunan itu telah diberikan kewenangan kepada Disperindagkop setempat, untuk dikelola, dan dijadikan basis pendapatan daerah.

Untuk tahun 2023 ini, sambungnya, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan 22 unit toko di Pasar Tringgadeng, dan dari jumlah itu, 13 unit diantaranya telah selesai proses pernjanjian sewa menyewa dengan pedagang. Sementara Dinas PUPR telah membangun jalan di depannya.

Kawasan pertokoan yang dibangun oleh pihaknya itu, diharapkan dapat beri andil bagi pendapatan daerah. Dirinya sendiri yakin, sebanyak 22 unit ruko tersebut akan laku disewakan. “Dari 22 unit, sudah 13 warga yang mendaftar untuk menyewa,” sebutnya.

Untuk harga sewa, sambungnya, pihaknya menetapkan lebih murah dibandingkan dengan toko lain. Harapannya tentu saja, pertokoan itu tidak semata-mata dijadikan sumber pendapatan daerah, tapi juga beri kemanfaatan bagi perekonomian masyarakat. “Kisaran harga sewa Rp5 juta-Rp6 juta. Gak terlalu mahal,” sebutnya.

Sebanyak 22 toko yang telah diserahkan pengelolaannya kepada pihaknya itu, akan dimanfaatkan dengan baik, agar terjaga, dan dirawat, serta memberikan andil bagi pendapatan daerah, terang Kadisperindagkop Pidie Jaya.

Selain lewat bisnis penyewaan aset pemda berupa ruko, pihaknya juga terus melakukan upaya dan langkah penting lainnya guna menggenjot PAD. Dan hal ini sejalan dengan keinginan, dan kebijakan bupati dan wakil bupati di daerah ini untuk menargetkan peningkatan pendapatan daerah dari sumber-sumber lainnya, demikian Rizal Fikar. (**)

Shares: