KesehatanNews

Upaya penurunan angka stunting masih jadi program utama BKKBN Aceh di tahun ini

Kunjungan BKKBN ke Persit Kartika Chandra Kirana Daerah Iskandar Muda di Griya Sanggamara, Banda Aceh, Kamis (18/1/2024) kemarin. (BKKBN Aceh)

POPULARITAS.COM – Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Safrina Salim menyebut, pihaknya masih menjadikan upaya penurunan angka stunting sebagai salah satu program utama di tahun ini.

Hal itu dikatakan Safrina saat kunjungan kerja khusus dengan Persit Kartika Chandra Kirana Daerah Iskandar Muda di Griya Sanggamara, Banda Aceh, Kamis (18/1/2024) kemarin.

Dalam kesempatan itu, hadir Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah Iskandar Muda, Iin Novi Helmy Prasetya beserta pengurus dan sejumlah pihak lainnya.

“Saat ini kondisi stunting Aceh dari hasil SSGI tahun 2022 berada di urutan kelima tertinggi, kasus stunting dengan prevalensi stunting sebesar 31,2 persen, turun dua digit dibandingkan tahun 2021 yaitu sebesar 33,2 persen,” ujarnya.

“Hasil SKI tahun 2023 belum keluar. Kita sedang menunggu dan berharap stunting Aceh bisa turun signifikan,” katanya.

“Pada tahun 2024 ini, target nasional turun 14 persen, kita berharap ada sinergisitas program antara Persit dengan BKKBN, mudah-mudahan dengan gerakan bersama ini, kita bisa bergerak cepat dan saya yakin target nasional 14 persen bisa tercapai,” bebernya.

Pada pertemuan itu, Safrina juga menyingung soal adanya wacana mensinergikan antara Posyandu, Paud, dengan Bina Keluarga Balita (BKB).

Jika ketiganya terintegrasi, dirinya yakin angka stunting di Aceh dapat ditekan turun drastis. Karena, sangat penting keterlibatan BKB di dalam Posyandu. Mengingat stunting berkaitan erat dengan pola asuh yang salah di dalam keluarga.

“Peran BKB yaitu memberikan edukasi kepada orangtua dalam perbaikan pola asuh, pola makan, dan sanitasi yang baik bagi keluarga. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi status gizi balita, termasuk pencegahan dtunting,” jelasnya.

Sementara, Ketua Pokja Kualitas Layanan KB dan Kesehatan Reproduksi, Faridah menambahkan, kehadiran BKB di Posyandu huga ada erat kaitannya dengan Kartu Kembang Anak (KKA).

Kartu yang dikeluarkan BKKBN ini berguna untuk memantau kegiatan pengasuhan orangtua dan tumbuh kembang anak. Manfaatnya, kata Faridah, dapat memantau tumbuh kembang anak serta melakukan asah, asih, dan asuh, sesuai usia anak.

“Lembar pemantauan perkembangan bayi balita dalam KKA ini juga bisa menjadi alat deteksi dini adanya penyimpangan atau gangguan perkembangan anak yang meliputi aspek perkembangan motorik kasar, motorik halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, dan kemampuan sosialisasi secara bertahap,” paparnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Persit KCK Daerah Iskandar Muda, Iin Novi Helmy Prasetya mengatakan, baru saja mengikuti zoom dengan Ketua Persit Pusat terkait Refitalisasi Posyandu.

Menurutnya, gagasan untuk mengintegrasikan Posyandu, Paud, dan BKB adalah wacana yang bagus dan segera harus cepat direalisasikan.

“Alhamdulillah Ibu Ketua Persit Pusat sangat konsen dengan Posyandu. Jujur, Persit ini banyak Posyandu di beberapa titik khusus di Aceh. Harapan kami program ada di BKKBN yang lainnya juga bisa disinergikan,” ungkapnya.

“Sementara terkait stunting, kita ada program ketahanan pangan, sanitasi, dan air bersih. Semoga peran dan program kami ini dapat membantu pemerintah di dalam percepatan penurunan stunting khususnya di Aceh,” tuturnya.

Terkait pencegahan stunting di tingkat desa, Iin juga menyarankan agar BKKBN memberikan edukasi dan langkah strategi kepada masyarakat dan kepala desa. Menurutnya, masih banyak masyarakat dan kepala desa yang belum paham apa itu stunting.

Ia juga yakin jika masyarakat dan kepala desa paham apa itu stunting dan mengetahui langkah strategi apa yang dilakukan, baik pencegahan maupun penurunan stunting di desa, masalah stunting di Aceh akan tuntas.

“Kami siap bekerjasama dengan BKKBN terkait stunting dan program lainnya. Hanya itu masukan dari kami. Sementara adanya rencana meng-singkronkan Posyandu dengan BKB di wilayah binaan kami, sudah tepat,” katanya.

“Karena peran posyandu di tengah masyarakat sangatlah besar. Posyandu yang tersebar di berbagai wilayah di desa-desa menjadi garda terdepan dalam pencegahan stunting,” pungkasnya.

Shares: