News

USK kukuhkan lima profesor baru

USK kukuhkan lima profesor baru
USK kukuhkan lima profesor baru, Senin (27/2/2023). Foto: USK

POPULARITAS.COM – Universitas Syiah Kuala melalui Sidang Terbuka Senat Akademik Universitas yang dipimpin oleh Ketua Senat Akademik Universitas Prof Abubakar mengukuhkan lima profesor baru.

Pengukuhan ini dilaksanakan secara daring dan luring dari Gedung AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Senin (27/2/2023).

Kelima profesor baru USK tersebut adalah Prof Normalina Arpi; Prof Ashabul Anhar; Prof Dr. Ichwana; Prof Hamdani dan Prof Sugito.

Rektor USK Prof Marwan dalam sambutannya menyampaikan selamat dan rasa syukur atas pencapaian kelima dosen USK tersebut hingga meraih gelar profesor. Dengan bertambahnya profesor baru ini, maka saat ini jumlah profesor USK menjadi 122 profesor dengan berbagai disiplin ilmu.

Rektor optimis, jumlah profesor USK bisa meningkat atau mencapai target USK yaitu 10% dari jumlah dosen di kampus ini.

“Mengingat saat ini USK memiliki jumlah dosen yang berjabatan lektor kepala cukup banyak yaitu 401 dosen. Kami berharap, mereka bisa segera mencapai jabatan fungsional tertingginya dalam waktu dekat,” ucap Rektor.

Selanjutnya, Rektor menilai kepakaran kelima profesor baru ini sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia, dan kelestarian lingkungan. Misalnya kepakaran Prof. Normalina, yang berupaya melakukan pengembangan teknologi dalam pengolahan hasil pertanian dan pemanfaatan limbah pertanian.

“Prof. Normalina sangat konsisten menekuni bidang ini. Dan USK sangat bersyukur, karena tema risetnya ini merupakan tema unggulan USK yang telah ditetapkan dalam Rencana Induk Penelitian Kampus ini,” ucap Rektor.

Lalu Prof. Ashabul Anhar, yang mencurahkan pemikirannya mencari strategi untuk mempertahankan keberlanjutan produksi kopi arabika di Dataran Tinggi Gayo. Rektor menilai, riset ini sangatlah berarti, karena dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah, khususnya dalam menyusun kebijakan yang mengatur tata kelola kopi arabika Gayo kepada seluruh pemangku kepentingan serta pada rantai pasok kopi di wilayah Aceh.

Selanjutnya, Prof. Ichwana yang mendedikasikan keilmuannya pada pengelolaan sumber daya lahan dan air. Secara khusus, Prof. Ichwana mengembangkan konsep ekohidrologi untuk manajemen sumberdaya lahan dan air berkelanjutan.

“Hasil kajian ini perlu segera ditindaklanjuti, agar kita bisa menemukan formula kebijakan yang tepat, dalam mengatasi permasalahan pengelolaan sumber daya air dan lahan,” ucap Rektor.

Lalu Prof. Hamdani, yang mendedikasikan kepakarannya pada efisiensi energi dalam bangunan gedung dengan material berubah fasa. Kajian ini sangat relevan, mengingat Indonesia merupakan konsumen energi terbesar di Asia Tenggara.

“Kajian ini patut diapresiasi, karena merupakan salah satu jalan cerdas untuk menekan penggunaan energi yang selama ini berlebihan,” ucap Rektor.

Kemudian, Prof. Sugito yang mendalami dampak pemanasan global, terutama bagi sektor peternakan. Prof. Sugito menemukan, penggunaan aditif fitogenik asal nabati dengan kandungan antioksidan tinggi dapat membantu mencegah atau memperbaiki efek stres panas pada ternak, sehingga dapat meningkatkan kesehatan ternak.

“Kajian Prof. Sugito ini memberi kontribusi penting dalam mendorong produktivitas ternak dengan tetap ramah lingkungan, di tengah ancaman pemanasan global hari ini,” katanya.

Shares: