Headline

Usulan perdamaian dari Putin dan penolakan Ukraina

arga negara asing mengikuti kegiatan peringatan dua tahun invasi Rusia ke Ukraina di Kantor Konsulat Kehormatan Ukraina, Denpasar, Bali, Sabtu (24/2/2024). Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengenang para korban selama dua tahun invasi Rusia ke Ukraina sekaligus sebagai bentuk solidaritas warga komunitas Ukraina di Bali yang berharap perang tersebut dapat segera berakhir. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/YU

POPULARITAS.COM – Situasi perang di Ukraina belum terlihat akan berakhir. Operasi khusus yang dilancarkan Rusia sejak Februari 2022 tersebut, telah menandai lebih dari tiga tahun kedua negara dan para sekutunya bertempur.

Teranyar, Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba usulkan perdamaian ke Ukraina. Hal tersebut sebagai upaya kedua negara untuk berhenti berperang dan memulai pembicaraan damai.

Namun, usulan perdamaian yang dikemukakan Putin tersebut bukan tanpa syarat. Rusia hanya akan berdamai dengan Ukraina jika negara tersebut menyetujui dua hal, yakni, pertama membatalkan niatnya bergabung dengan NATO dan kedua, menarik pasukannya dari empat wilayah, yakni Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhya.

Dua syarat itu disampaikan Putin saat berbicara dengan sejumlah pegawai Kementrian Luar Negeri Rusia, Jumat (14/6/2024) di Moskow. “Perang hanya akan berakhir jika Ukraina setuju dua syarat tersebut,” katanya.

Menurut Putin, usulan perdamaian yang disampaikannya lebih kongkret dan nyata. Namun, jika Kiev dan negara-negara barat menolak hal tersebut, maka masalah itu menjadi tanggungjawab moral dan politik atas kelanjutan pertumbahan darah di Ukraina.

“Jika usulan itu tidak disetujui oleh Kiev dan negara-negara barat, artinya perang akan berlanjut dan pertumpahan darah akan terus terjadi,” tandasnya.

Putin juga melanjutkan bahwa, situasi di medan perang akan terus berubah. Nah, jika pada kondisi yang tidak menguntungkan bagi Kiev, maka negosiasi dan tawaran Rusia juga akan berbeda.

Dikatakan Putin lagi, jika syarat-syarat itu disetujui oleh Kiev, Rusia bukan hanya akan membekukan konflik, tapi akan mengakhirinya. Nah, semua keputusan ada pada Ukrainan dan negara-negara barat.

“Segera setelah Ukraina menarik pasukannya dari Donbas dan Novorossiya dan tidak bergabung ke nato, maka perang akan berakhir,” sebutnya.

Putin mengisyaratkan bahwa dia tidak menganggap Volodymyr Zelenskyy sebagai presiden sah Ukraina setelah masa jabatannya berakhir pada 20 Mei, dan mengidentifikasi parlemen negara tersebut, Verkhovna Rada, sebagai satu-satunya otoritas yang sah.

Tanggapi Putin, penasihan Presiden Ukraina Mykhailo Podolyak nyatakan menolak apa yang disebut oleh RUsia sebagai usulan perdamaian. Lewat pernyataannya di platform X, dia menegaskan bawah, tida ada hal yang baru dari apa yang diusulkan oleh negara tersebut dibawah kepempinan Putin.

Shares: