Virus corona. TPX IMAGES OF THE DAY (via REUTERS/NEXU Science Communication)
Home Kesehatan Virus Corona Bermutasi Lebih Lambat dari Flu Musiman
KesehatanNews

Virus Corona Bermutasi Lebih Lambat dari Flu Musiman

Share
Share

BANDA ACEH (popularitas.com) – Studi menunjukkan, virus corona (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 bermutasi lebih lambat dibandingkan flu musiman yang disebabkan oleh virus Influenza dan sejumlah virus lain. Temuan ini dianggap sebagai kabar baik untuk vaksin virus corona.

“Apa yang kami temukan adalah bahwa virus SARS-CoV-2 tampaknya bermutasi lebih lambat daripada flu musiman, yang memungkinkan para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin,” kata ahli bioinformatika dari University of California, Niema Moshiri dalam laporannya yang dipublikasikan di The Conversation.

Berdasarkan data saat ini, virus corona SARS-CoV-2 bermutasi jauh lebih lambat daripada flu musiman. SARS-CoV-2 memiliki tingkat mutasi kurang dari 25 mutasi per tahun, sedangkan flu musiman memiliki tingkat mutasi hampir 50 mutasi per tahun atau empat kali lebih cepat dari SARS-CoV-2.

Alasan mutasi yang cepat ini pula yang membuat vaksin flu musiman sering kali tidak bermanfaat dan efektif.

“Sehingga tingkat mutasi yang lebih lambat pada SARS-CoV-2 memberi kami harapan untuk potensi pengembangan vaksin tahan lama yang efektif terhadap virus,” kata Moshiri.

Moshiri menjelaskan, virus berevolusi dengan bermutasi. Artinya, akan selalu ada perubahan dalam kode genetik virus ketika bermutasi dari waktu ke waktu.

Kode genetik yang berubah-ubah itu lalu dianalisis oleh para ahli dengan menggunakan model evolusi.

Hasilnya, akan diketahui sejarah virus, seberapa cepat mutasi terjadi, dan di mana terjadi mutasi. Informasi ini lah yang penting untuk mendapatkan obat dan vaksin.

“Mengetahui gen mana yang bermutasi, dapat bermanfaat dalam merancang obat,” kata Moshiri.

Pada Covid-19, Moshiri menjelaskan, sudah terdapat inisiatif global untuk berbagi informasi mengenai virus dengan semua ilmuwan di seluruh dunia.

Salah satu inisiatif tersebut adalah Nextstrain, proyek terbuka yang menyediakan laporan real-time tentang penyebaran influenza musiman, Ebola, dan sejumlah penyakit menular lainnya.

Sumber: CNN

Share

Leave a comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Tulisan Terkait
Keluarga terlapor kasus pelecehan seksual di Labusel protes penetapan tersangka
News

Keluarga terlapor kasus pelecehan seksual di Labusel protes penetapan tersangka

POPULARITAS.COM – Budi Arman Siregar, warga Labuhanbatu Selatan, telah ditetapkan tersangka oleh...

Kopda Eri Dwi Priambodo, korban ledakan gudang amunisi di Garut dimakamkan secara militer di Temanggung
News

Kopda Eri Dwi Priambodo, korban ledakan gudang amunisi di Garut dimakamkan secara militer di Temanggung

POPULARITAS.COM – Upacara kemiliteran dilangsungkan pada pemakaman Kopral Dua (Kopda) Eri Dwi...

Prabowo melayat ke rumah almarhum Eddie Nalapraya
News

Prabowo melayat ke rumah almarhum Eddie Nalapraya

POPULARITAS.COM – Mayjen TNI (Purn) Eddie Nalapraya, Selasa (13/5/2025) berpulang ke rahamullah....

Kolonel TNI Antonius Hermawan salah satu korban tewas ledakan gudang amunisi di Garut
News

Kolonel TNI Antonius Hermawan salah satu korban tewas ledakan gudang amunisi di Garut

POPULARITAS.COM – Salah satu dari empat korban dari kalangan TNI, yakni Kolonel...