EdukasiEkonomi

Warga Aceh lebih melek soal jasa keuangan

Tingkat inklusi jasa keuangan di Aceh, didasarkan pada hasil riset tahun 2022 mencapai 88,3 persen. Capaian itu, lebih besar dibandingkan secara nasional, yakni 83,5 persen. Itu bermakna, warga Aceh lebih melek jasa keuangan, dan telah memanfaatkan layanan tersebut untuk pemenuhan kebutuhan, dan usahanya.
OJK : Hasil uji kepatutan dan kelayakan Dirut Bank Aceh sudah diserahkan ke dewan direksi dan Sekda Aceh
Kepala OJK Provinsi Aceh, Yusri

POPULARITAS.COM – Tingkat inklusi jasa keuangan di Aceh, didasarkan pada hasil riset tahun 2022 mencapai 88,3 persen. Capaian itu, lebih besar dibandingkan secara nasional, yakni 83,5 persen. Itu bermakna, warga Aceh lebih melek jasa keuangan, dan telah memanfaatkan layanan tersebut untuk pemenuhan kebutuhan, dan usahanya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh Yusri, dalam keterangannya, Selasa (3/1/2023) dilansir dari laman Antara.

Ia menerangkan, semakin tinggi literasi atau pemahaman masyarakat terhadap industri  keuangan, maka semakin baik pula warga menggunakan berbagai produk yang ditawarkan oleh sektor perbankan. Nah, dengan tingkat inklusi keuangan Aceh yang tinggi itu, memperlihatkan bahwa masyarakat didaerah ini telah menggunakan berbagai produk yang ada pada industri keuangan.

Inklusi keuangan adalah akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan yang bermanfaat dan terjangkau dalam memenuhi kebutuhan masyarakat maupun usaha yang dalam hal ini berupa transaksi, pembayaran, tabungan, kredit, dan asuransi yang digunakan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Yusri juga menyebutkan pada inklusi keuangan di Provinsi Aceh juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yakni dari 2019 berada pada angka 86 persen menjadi 88,3 persen pada 2022.

 

Editor : Hendro Saky

Shares: