Sebanyak 17 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara terendam banjir bandang, ratusan jiwa terpasa harus mengungsi, Sabtu (5/12/2020).
Berdasarkan data informasi yang diperoleh dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Utara Amir Hamjah menyebutkan, banjir bandang diakibatkan air sungai Krueng Keureuto, Jambo Aye dan Krueng Peuto meluap bahkan sejumlah titik tanggulnya sudah terkikir bahkan ada yang sudah jebol.
“Semuanya ada 17 kecamatan, yang sudah terdata Kecamatan Langkahan, Jambo Aye, Samudera, Tanah Luas, Cot Girek, Matang Kuli, Lhoksukon, Sawang, Samudera, Pirak Timu, Paya Bakong, sedangkan kecamatan lainya sedang dalam pendataan oleh petugas,” ujar Amir Hamjah.
Lokasi banjir terparah saat ini di Kecamatan Matangkuli, dan dua desa di kecamtan setempet telah dievakuasi ke Meunasah bahkan ke Shalter pengunsi.
“Warga di Lubok Pusaka sebanyak 150 jiwa sudah dievakuasi saat ini, sedangkan Desa Buket Linteng sedang dalam pendataan oleh petugas,” paparnya.
Sejauh ini kata Amir, semua personil gabungan TNI/Polri dan seluruh relawan sudah bersinergi untuk mengevakuasi warga yang masih terendam banjir. Sedangkan lokasi yang sudah mengungsi, pihaknya sedang menyiapkan dapur umum diberbagai titik.
“Ketinggian air berfariasi bahkan titik yang paling tinggi mencapai 40 samapi 70 centimeter, jika dilihat debit air sungai diperkirakan air semakin meluap,” katanya.
Selain itu, tim BPBD saat ini juga telah mendirikan posko induk agar mempermudah mengatur logistik masa panik untuk para korban banjir.
“Ada beberapa kecamatan warga masih bertahan di rumah masing- masing seperti Matangkuli, Pirak timu, Tanah Jambo Aye, Samudera, Lhoksukon, menski begitu kita menghimbau kepada warga agar segera melapor jika debit air semakin tinggi ke posko kecamatan agar petugas dapat mengevakuasi, apalagi di kawasan Simpang Kramat tanggulnya sudah jebol,” pungkasnya.
Editor: dani
