BANDA ACEH (popularitas.com) – Sebanyak 206 gempa bumi melanda Aceh sepanjang 2019. Dari total jumlah tersebut, hanya 16 kejadian gempa bumi dirasakan.
Informasi tersebut disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Mata Ie, Jumat, 3 Januari 2020 malam.
Berdasarkan data yang dikeluarkan BMKG melalui Stasiun Geofisika Kelas III Aceh Besar tercatat, gempa berkekuatan kurang dari 3 Magnitudo terjadi lebih dari 40 kali, 3 hingga 4 Magnitudo menjadi yang terbanyak, yaitu 90 kali. Sementara gempa berkekuatan 5 Magnitudo terjadi 60 kali, dan di atas 5 Magnitudo terjadi lebih dari 10 kali.
Gempa bumi dengan kedalaman dangkal menjadi yang terbanyak terjadi, yakni 146 kali, gempa bumi menengah 29 kali, dan gempa bumi dalam 31 kali.
“Di daratan, aktivitas tektonik di Aceh disebabkan aktivitas zona Patahan Sumatra. Zona ini merupakan zona patahan geser manganan dengan panjang 1.900 Km dan terbagi menjadi 19 segmen. Enam segmen berada di Aceh antara lain Segmen Aceh, Seulimeum, Tripa, Batee, Lhokseumawe, Samlanga-Sipopok,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Mata Ie, Djati Cipto Kuncoro kepada awak media.
Masih berdasarkan analisa BMKG juga diketahui adanya tiga kejadian gempa bumi yang melanda Aceh pada periode 27 Desember 2019 hingga 2 Januari 2020. Berdasarkan zona sumber gempa bumi di Aceh, satu kejadian terjadi karena aktivitas patahan Aceh, satu kejadian akibat aktivitas zona subduksi, dan satu aktivitas gempa bumi karena patahan Batee.
“Berdasarkan tiga kejadian gempa bumi diketahui satu gempa dirasakan di sekitar wilayah Banda Aceh dengan skala I-II MMI,” pungkas Djati.* (RED)
