KesehatanNews

Alat Deteksi Covid-19 GeNose UGM Mandapat Izin Edar

Alat Deteksi Covid-19 "GeNose" UGM Mandapat Izin Edar
GeNose, Alat Deteksi Covid-19 dari UGM Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Resmi Dapatkan Izin Edar Kemenkes, GeNose C19 Buatan UGM Siap Lepas Landas, https://jogja.tribunnews.com/2020/12/25/resmi-dapatkan-izin-edar-kemenkes-genose-c19-buatan-ugm-siap-lepas-landas. Penulis: Maruti Asmaul Husna Editor: Gaya Lufityanti

POPULARITAS.COM – Alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas “GeNose” buatan tim riset Universitas Gagjah Mata (UGM) telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dan siap dipasarkan.

Ketua tim pengembangan GeNose, Prof Kuwat Triyana melalui keterangan tertulis di Yogyakarta mengatakan, izin edar GeNose dengan nomor Kemenkes RI AKD 20401022883 telah terbit pada Kamis (24/12/2020).

“Alhamdulillah berkat doa dan dukungan luar biasa dari banyak pihak GeNose C19 secar resmi mendapatkan izin edar untuk mulai dapat pengakuan oleh regulator, yakni Kemenkes dalam membantu penanganan Covid-19 melalui skrining cepat,” kata Kuwat, Sabtu (26/12/2020) dilansir Antara.

Menurut Kuwat, setelah izin edar diperoleh, tim akan melakukan penyerahan GNose C19 hasil produksi massal batch pertama yang didanai oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kemenristek/BRIN untuk didistribusikan.

Ia berharap dengan jumlah GeNose C19 yang masih terbatas mampu memberikan dampak maksimal.

Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, Kuwa berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau total 12 ribu orang sehari. Angka 120 tes per alat itu dari estimasi bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan napas.

“Sehingga, satu jam dapat mengetes 20 orang dan bila efektif alat bekerja selama 6 jam,” kata dia.

Harapan ini dapat diwujudkan, kata Kuwat, bila distribusi GeNose C19 dilakukan tepat sasaran, seperti di bandara, stasiun kereta dan tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit, termasuk ke BNPB yang dapat mobile mendeteksi suspect Covid-19.

Namun ia menegaskan pada tahap ini tidak memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi.

Kuwat menegaskan setelah mendapatkan izin edar GeNose C19 akan segera diproduksi massal.

Menurut dia, tim berharap bila 1.000 unit, maka akan mampu melakukan tes sebanyak 120 ribu orang sehari dan bila 10 ribu unit (sesuai target di akhir Februari 2021), maka Indoensia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia, yakni 1,2 juta orang per hari.

“Tentu bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua, namun kemampuan mengetes sebanyak itu diharapkan akan menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala dan segera diambil tindakan isolasi atau perawatan, sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus,” jelas Kuwat.

Untuk mewujudkan itu, 5 industri konsorsium telah berkomitmen untuk mendukung, yakni PT Yogya Presisi Tehnikatama Industri (bagian mekanik), PT Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT Nanosense Instument Indonesia (artifical intelligence, elektronik dan after sales) dan PT Swayasa Prakarsa (assembly, perizinan, standar, QC/QA, bisnis).

Ia menjelaskan nantinya biasa tes dengan GeNose C19 cukup muerah hanya sekitar Rp 15-25 ribu.

Hasil tes juga sangat cepat, yakni sekitar 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kamia lainnya. Selain itu pengambilan sampel tes berupa embusa napas juga dirasakan lebih nyaman dibandingkan usap atau swab.

Mewakili tim, Kuwat juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang membantu pengembangan GeNose C19, yaitu Kemensesneg, BIN, Kemenristek/BRIN/LPDP, Kemendikbud, Kemnhub, Kemenkes, KemenPUPR, Kemenlu, TNI AD dan Polri.

Selain itu juga kepada 8 rumah sakit mitra uji diagnotik (RSUP Dr Sardjito, RSPAU Hardjolukito Yogyakarta, RS Bhayangkara Rk III Polda DI Yogyakarta, RSLKA Bambanglipuro Bantul, RST Dr Soedjono Magelang, RS Bhayangkara Tk1 Raden Said Soekarno Jakarta, RS Akademik UGM dan RSUD Dr Saiful Anwar Malam), juga kepada tim review uji klinis Kemkes yang telah memberikan masukan secara kritis dan kontruktif.

Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Alumni, Prof Dr Paripurna mengatakan siap dipasarkannya GeNose C19 ini menujukkan kontribusi UGM menangani pandemi sekaligus agar roda perekonomian tetal berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Menurut Paripurna, hal ini juga memperlihatkan berjalannya kemitraan dan kerjasama strategis antara universitas, pemerintah, industri dan masyarakat.

“Ini kerja bagus sekaligus perwujudan UGM Science Techno Park sebagai jembatan antara universitas dan industri serta tempat riset para dosen dan mahasiswa,” kata dia.[acl]

Sumber: Antara

Shares: