EkonomiNews

Aminullah: Ekonomi Kreatif Dapat Menggerakkan Perekonomian Banda Aceh

Aminullah: Ekonomi Kreatif Dapat Menggerakkan Perekonomian Banda Aceh

POPULARITAS.COM – Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengatakan, Pemerintah Kota Banda Aceh sedang fokus mengembangkan sektor kreatif. Ia meyakini, ekonomi kreatif dapat menggerakkan roda perekonomian di ibu kota Provinsi Aceh.

“Ekonomi kreatif dapat menjadi salah satu solusi pengentasan pengangguran dan kemiskinan di Kota Banda Aceh. Beragam produk ekonomi kreatif yang dimilikinya akan semakin meneguhkan Banda Aceh sebagai kota dagang, jasa dan wisata di Aceh bahkan dunia,” kata Aminullah Usman, Kamis (17/9/2020).

Menurutnya, ekonomi kreatif dirasa potensial dalam menggerakan roda perekonomian. Pemanfaatan teknologi dalam tren digitalisasi semakin membuat ekonomi kreatif lebih baik dan dapat berdaya saing di tengah arus pasar global.

Berbagai aktivitas ekonomi terkait dengan penciptaan (kreasi), penggunaan pengetahuan (logika), dengan pemanfaatan (teknologi) informatika merupakan bagian dari sebuah industri kreatif, atau umumnya disebut ekonomi kreatif.

Melihat tren digitalisasi, Aminullah pun melihat peluang besar di sektor industri kreatif. Adanya big data dan mobile internet, membuat dunia digital masa kini sudah semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir.

“Industri kreatif salah satu yang tidak bisa dilepaskan dari ekonomi kreatif. Hal ini merupakan aset kekreatifitasan yang berpotensi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta mengurangi pengangguran dan kemiskinan di Kota Banda Aceh,” ungkapnya.

Menurutnya, beragam produk ekonomi kreatif yang ada akan semakin meneguhkan Banda Aceh sebagai kota dagang, jasa, dan wisata di Aceh bahkan dunia. Dengan branding, promosi, dan pemasaran yang luas, produk-produk ekonomi kreatif yang dimiliki Banda Aceh akan mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.

Apalagi, mengingat sebelumnya pasca bencana gempa bumi dan tsunami 2004 silam, Banda Aceh masih berkutat pada persoalan pengangguran dan kemiskinan. Aminullah menyatakan tekadnya untuk mempromosikan setiap potensi Banda Aceh ke mata dunia dalam berbagai kesempatan.

Saat ini, sebutnya, industri kreatif merambah berbagai sektor, mulai dari bidang kuliner, fashion, kriya, arsitektur, aplikasi dan game developer, periklanan, musik, desain produk hingga desain komunikasi visual berpotensi tumbuh dengan sangat cepat.

Pemasaran industri ekonomi kreatif tidak hanya di menjual produk dengan bertatap muka saja. Media sosial, sebutnya, menjadi lapak bagi pelaku usaha. Jejaring media sosial yang efektif dan efisien untuk pemasaran industri dapat menjangkau konsumen dari wilayah manapun baik dalam wilayah domestik maupun mancanegara.

“Pertumbuhan pada sektor perdagangan elektronik bisa dikatakan cukup baik, melihat kemudahan-kemudahan yang diperoleh menjadi ukuran pangsa pasar untuk menarik konsumen,” sebutnya.

Aminullah mengajak pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) untuk merambah ke ranah digital. Mengembangkan bisnis UMKM di tengah tren digitalisasi merupakan tantangan sendiri baginya.

“Saya mengajak masyarakat pelaku bisnis UMKM dan menggandeng pegiat bisnis e-commerce berpotensi meningkatkan pemasaran UMKM melalui platform digital,” sebutnya.

Ia tak menampik, untuk mengembangkan ekonomi kreatif di era digital membutuhkan strategi dan pengembangan bisnis untuk merambah ke pasar global. Aminullah melihat ini sangat berpotensi dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia, ide yang tercipta dapat melahirkan sesuatu yang kreatif sehingga dapat bernilai ekonomi baik dalam bidang jasa maupun barang.

“Banda Aceh dengan luas 61,3 km³, tak ada sepetak pun ruang untuk ladang sawah, tambang bahkan perkebunan yang bisa dijadikan sumber pendapatan. Maka dari itu, di samping sektor jasa, Banda Aceh juga mengandalkan sektor pariwisata,” imbuhnya.[]

Editor: Acal

Shares: