KesehatanNews

Benarkah Rutin Minum Teh Menurunkan Risiko Demensia?

Minum air putih berlebih dapat sebabkan keracunan
Teh Hijau. (ist)

(popularitas.com) – Mengonsumsi makanan atau minuman dengan kandungan antioksidan flavonol disebutkan dapat menurunkan risiko terkena demensia, demikian menurut sebuah studi terbaru.

Flavonol, sekelompok phytochemical yang ditemukan dalam pigmen makanan, ada pada jenis makanan tertentu, termasuk hampir semua buah-buahan dan sayuran, teh hitam, dan red wine. Zat phytochemical ini berfungsi untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh manusia.

Para peneliti meminta 921 orang dengan usia rata-rata 81 tahun, untuk mengisi kuesioner setiap tahun tentang seberapa sering mereka mengonsumsi makanan tertentu. Mereka juga diberikan pertanyaan seputar tingkat pendidikan, aktivitas fisik, serta berapa banyak waktu yang mereka habiskan untuk aktivitas yang melibatkan mental.

Peserta diuji setiap tahunnya untuk menemukan apakah mereka menderita penyakit Alzheimer selama rata-rata enam tahun. Sebanyak 220 peserta tercatat menderita Alzheimer selama penelitian. Peneliti menemukan, mereka yang mengonsumsi flavonol dalam jumlah tinggi, 48 persen lebih kecil untuk menderita demensia dibandingkan mereka yang mengonsumsi dalam jumlah sedikit.

Peserta dibagi menjadi lima kelompok berdasarkan asupan flavonol mereka, dengan kelompok terendah mengonsumsi sekitar 5,3 mg sehari. Sedangkan kelompok tertinggi mengonsumsi rata-rata 15,3 mg flavonol per hari. Di antara orang-orang dalam kelompok tingkat flavonol tertinggi, 15 persen orang menderita Alzheimer. Sedangkan pada kelompok yang mengonsumsi tingkat flavonol terendah, 30 persen orang menderita penyakit tersebut.

Hasilnya tetap sama usai para peneliti menyesuaikan faktor lain yang dapat memengaruhi risiko Alzheimer atau demensia, seperti diabetes, serangan jantung, stroke, dan tekanan darah tinggi. Ada berbagai jenis flavonol, dan ini berkaitan dengan risiko penyakit Alzheimer.

Pir, minyak zaitun, dan saus tomat punya kadar isorhamnetin –jenis flavonol yang termetilasi dari golongan flavonoid yang tinggi. Mereka yang memiliki asupan tinggi pada makanan dengan kadar isorhamnetin, 38 persen lebih kecil kemungkinannya terkena demensia.

Sementara mereka yang mengonsumsi kaempferol dalam jumlah tinggi punya kemungkinan 51 persen lebih rendah terhadap penyakit demensia. Kaempferol merupakan padatan kristal kuning, flavonol alami sejenis flavonoid, yang ditemukan di berbagai tanaman dan makanan nabati, seperti kangkung, kacang, teh, dan brokoli.

Rata-rata, secangkir teh hitam memiliki 8 – 15 gram flavonol. Jika setiap hari kita mengonsumsi secangkir teh dan kangkung atau brokoli, maka kita sudah mencukupi kebutuhan flavonol. Penting diingat, penelitian ini menunjukkan hubungan antara flavonol dan risiko demensia, namun tidak membuktikan bahwa flavonol secara langsung mengurangi risiko penyakit.

Sumber: Kompas

Shares: