News

BMKG : Aceh berpotensi diguyur hujan lebat disertai petir

BMKG : Aceh berpotensi diguyur hujan lebat disertai petir
Awan pekat menyelimuti langit Kota Lhokseumawe, Aceh, Kamis (4/6/2020). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem, hujan dengan intensitas lebat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi di 11 provinsi di Indonesia termasuk Aceh, pada tiga hari ke depan. ANTARA FOTO/Rahmad/aww. (ANTARA FOTO/RAHMAD)

POPULARITAS.COM – Wilayah Aceh berpotensi di guyur hujan lebat disertai petir. Selain daerah Ujung barat Sumatra itu, sejumlah kawasan lainnya juga terdampak dari cuaca itu adalah, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Papua Barat dan Papua.

Sementara itu, terdapat beberapa wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang lebih dari 45 km per jam yakni wilayah Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat dan Papua, kata BMKG dalam dikutip dari laman lembaga itu, Senin (5/6/2023)

BMKG menyampaikan Sirkulasi Siklonik terpantau di Teluk Cendrawasih, yang membentuk daerah konvergensi dari Papua bagian tengah, serta daerah konfluensi di Papua Tengah, dan pesisir barat Bengkulu.

Daerah konvergensi lainnya memanjang dari Laut Andaman hingga pesisir barat Thailand, di Laut Cina Selatan, dari Laut Cina Selatan ke Laut Sulu, dari pesisir barat Aceh, hingga Selat Malaka, pesisir barat Lampung hingga pesisir barat Bengkulu, dari pesisir utara Jawa Timur hingga pesisir utara Jawa Tengah, dari Kalimantan TImur hingga Kalimantan Utara, dari Laut Banda hingga Sulawesi Tenggara, dan dari P. Halmahera hingga Samudra Pasifik Utara Papua Barat.

Sedangkan daerah pertemuan angin (konfluensi) lainnya juga terdapat di Laut Cina Selatan, dari Laut Banda hingga Laut Flores, Samudera Hindia Selatan NTT hingga Barat Daya Banten, dan di Samudera Pasifik Timur Filipina.

Kondisi tersebut, kata BMKG, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut.

Shares: