News

BMKG ungkap efek dari fenomena MJO di pantai barat selatan Aceh

BMKG minta masyarakat waspada gelombang tinggi di perairan Aceh
Ilustrasi, cuaca buruk Ternate akibat cuaca buruk sejumlah kapal tidak dapat bersandar di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, Maluku Utara, Senin (5/8). Cuaca buruk itu disebabkan hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Ternate dan sekitarnya sehingga mengakibatkan gelombang laut yang tinggi serta terganggunya jarak pandang. (ANTARA FOTO/Fataha)

POPULARITAS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) hingga kini masih menjadi penyebab utama terjadinya cuaca buruk di wilayah pantai barat selatan Aceh.

“Cuaca buruk tersebut seperti angin kencang dan hujan lebat,” kata prakirawati Stasiun BMKG Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Almira, dikutip dari laman Antara, Jumat (8/7/2022).

Fenomena Madden Julian Oscillation atau MJO, kata dia, merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis yang dapat dikenali, berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik.

Menurut Almira, fenomena MJO tersebut biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari lamanya.

Apabila fenomena tersebut aktif di wilayah Indonesia, maka akan berdampak ke aktivitas konvektif yang ada di Indonesia yang dapat menyebabkan cuaca buruk.

Pihaknya memperkirakan faktor cuaca buruk di wilayah pantai barat selatan Aceh diperkirakan masih akan terjadi hingga Jumat (8/7/2022) mendatang.

“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di pesisir barat-selatan Aceh, diharapkan selalu berwaspada adanya potensi cuaca buruk ini,” katanya menambahkan.

Selain itu, kata dia, dampak dari fenomena MJO tersebut juga dapat menyebabkan terjadinya gelombang tinggi di laut dengan ketinggian mencapai empat hingga lima meter lebih, tuturnya.

Shares: