News

Bubur pedah, kuliner pemersatu dari Aceh Tamiang

Bubur Pedah, kuliner pemersatu dari Aceh Tamiang. Foto: Muhammad Fadhil/popularitas.com

POPULARITAS.COM – Kuliner khas dari Aceh Tamiang yang satu ini bukan hanya sebagai pengisi perut belaka, namun lebih dari pada itu bisa memperkuat persatuan antar suku di sana. Makanan tersebut bernama bubur pedah atau bubur pedas.

“Kami sengaja menghadirkan kuliner ini, selain khas Tamiang, ini juga sesuai dengan tema PKA kali ini, yaitu rempah,” kata Desi Duwiyanti dari Majelis Adat Aceh (MAA) Aceh Tamiang, Rabu (8/11/2023).

Bubur pedah dapat ditemui di arena Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8, tepatnya di anjungan Aceh Tamiang, Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh.

Menurut Desi hidangan tersebut sangat populer di kalangan masyarakat Aceh Tamiang yang didiami ragam suku di antaranya: Melayu, Jawa, dan Batak.

“Kuliner ini seperti makanan pemersatu, tua-muda dan beragam suku suka bubur pedah,” ujar Desi.

Kala bulan Ramadan bubur pedah kerap jadi incaran sebagai takjil. Pun di acara pesta pernikahan dan hari-hari besar keagamaan, sajian bubur pedah selalu jadi primadona yang diperebutkan.

Desi bilang bahan-bahan yang digunakan untuk membuat bubur pedah hampir 100 persen adalah rempah-rempah.

Bahan tersebut meliputi beras, ubi rambat merah, kacang panjang, terong Cina, pisang muda, pisang abu, ubi kayu, kelapa, kunyit, merica, lengkuas, daun bebueh, serai, daun kunyit, dan daun sikentut.

Selain itu juga ada ikan asin kakap (bubu), udang basah, udang pukul, dan kepiting.

Setelah bahan-bahan disiapkan proses memasak bubur pedah dimulai dengan mencuci beras dan meniriskannya. Ubi kayu, ubi rambat, pisang muda, serta terong dipotong dadu. Lalu ikan asin dipanggang, udang dikupas, dan kepiting dipotong dua.

Semua bumbu dihaluskan, kecuali lengkuas yang hanya perlu dikepret. Sementara kelapa diperas untuk diambil santannya saja.

Kemudian, beras bersama bumbu direbus dengan air secukupnya. Setelah beras mengembang, semua bahan yang telah disiapkan tadi dicampur.

Terakhir baru masukkan santan, terong, kacang panjang, dan garam secukupnya.

“Aceh Tamiang kaya akan rempah, kami tidak perlu mengambil dari daerah lain untuk bahan-bahan bubur pedah ini,” tutur Desi.

Ragam rempah yang menyatu di bubur pedah melahirkan rasa pedas kala disantap. Konsep “sampena” atau bermakna keberkahan untuk semua golongan masyarakat, tercermin dalam kuliner khas daerah berjuluk Bumi Muda Sedia itu.

Shares: