News

Cerita Ruwaida kehilangan 15 saudaranya pada Tsunami Aceh

18 tahun tsunami Aceh, pentingnya budaya sadar bencana
Warga berdoa di kuburan Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (26/12/2022). Foto: Riska Zulfira/popularitas.com

POPULARITAS.COM – Ratusan warga menziarahi dan berdoa di kuburan massal korban Tsunami Aceh di Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar dalam rangka memperingati 18 tahun bencana mahadahsyat itu yang telah meluluhlantakkan bumi Serambi Makkah pada 2004 silam.

Di areal pemakaman tersebut, terkubur ribuan jenazah korban gempa dan Tsunami baik yang identitasnya diketahui maupun tidak. Warga datang silih berganti memadati areal pekuburan massal.

Salah satu penziarah, Ruwaida mengaku, ia tiap tahun berziarah di kuburan massal Siron. Pasalnya kelima belas saudaranya menjadi korban Tsunami 18 tahun silam.

“Saya dari Jakarta, saya ke sini untuk berziarah, di sini dimakamkan kakak saya, keponakan, saudara-saudara saya,” katanya kepada popularitas.com, Senin (26/12/2022).

Cerita Ruwaida kehilangan 15 saudaranya pada Tsunami Aceh
Warga berdoa di kuburan Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Sabtu (26/12/2022). Foto: Riska Zulfira/popularitas.com

Bahkan, katanya, sebanyak 16 anggota keluarga yang berada di Aceh, hanya satu orang yang selamat dari musibah gempa kala itu.

“Ada perasaan sedih saat berkunjung di sini, walaupun saya tidak merasakan namun terlihat dari raut wajah setiap pelayat,” jelasnya.

Hal serupa juga dikatakan pelayat lainnya, Rosmiati. Seorang wanita kristiani ini mengaku sangat sedih atas peristiwa tersebut.

Ia yang telah menetap di Kampung Mulia, Kota Banda Aceh ini telah kehilangan seluruh keluarga bahkan anaknya.

“Saya ke sini karena teringat saudara-saudara, anak dan kakak. Setiap tahun selalu ke sini, tak pernah terlewatkan,” sebutnya.

Atas peristiwa Tsunami ini, Rosmiati berharap jangan terjadi lagi untuk ke depan, dan bagi keluarga yang ditinggal untuk tetap sabar dan tegar dalam melanjutkan hidup.

“Intinya kita jangan lupa bersyukur dan tetap harus kuat,” imbuhnya.

Editor: Muhammad Fadhil

Shares: