NewsOlahraga

Dari ajang Asian Games 2022, Indonesia raih 1 perak dan 3 perunggu

Dari ajang Asian Games 2022, Indonesia raih 1 perak dan 3 perunggu
Pewushu putra Indonesia Edgar Xavier Marvelo berpose saat upacara penghargaan pemenang nomor Changquan Asian Games ke-19 tahun 2022 di Xiaoshan Guali Sports Centre, Hangzhou, Zhejiang, China, Minggu (24/9/2023). Edgar Xavier Marvelo meraih medali perak usai mencatatatkan total skor 9.786. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/pras.

POPULARITAS.COM – Perhelatan pesta olah raga Asian Games 2022 secara resmi dibuka di Hangzhou, China, Minggu (24/9/2023). Acara itu diikuti oleh 43 negara di Asia.

Dari laman resmi Asian Games Hangzhou, dikutip dari laman Antara, Senin (25/9/2023), saat ini pemuncak klasemen sementara perolehan medali masih di pegang oleh tuan rumah China, sementara Indonesia berada di peringkat ke-8 dengan perolehan 1 perak dan 3 perunggu.

Kontingen tuan rumah China sudah memperlihatkan dominasi mereka dengan meraih 20 emas, 7 perak, dan 3 perunggu yang menempatkan mereka di posisi teratas. Perolehan medali China terpaut sangat jauh dari peringkat di bawah mereka yang ditempati Korea Selatan di posisi kedua dengan 5 emas, 4 perak, dan 5 perunggu. Peringkat ketiga ditempati Jepang dengan 2 emas, 7 perak, dan 5 perunggu. Peringkat selanjutnya ditempati Hong Kong, Uzbekistan, dan China Taipei.

Medali pertama bagi kontingen Merah Putih pada pesta olahraga terbesar Asia yang tertunda setahun karena pandemi COVID-19 itu disumbangkan dari cabang olahraga dayung melalui Chelsea Corputty dan Mutiara Rahma Putri yang meraih perunggu pada nomor lightweight women’s double sculls di Fuyang Waters Sports Centre.

Chelsea dan Mutiara sempat tertinggal di peringkat empat sebelum menyalip pedayung Iran Kimia Zarei/Nazanin Malaei pada menit-menit terakhir untuk menempati podium bersama pemenang nomor tersebut yaitu pasangan pedayung China Jiaqi Zhou/Xiuping Qiu. Uzbekistan finis peringkat dua untuk medali perak.

“Hari ini kami sangat fit untuk pertandingan, sangat sehat sehingga kami bisa bertarung di menit-menit terakhir melawan negara lain,” kata Mutiara.

“Hasil ini di luar ekspektasi kami… Kami sudah latihan sangat keras, dan itu tidak sia-sia. Kami harus percaya diri dengan semua latihan yang kami jalani,” kata peraih medali perunggu kelas ringan tunggal SEA Games 2019 di Filipina itu.

Keberhasilan Chelsea dan Mutiara meraih medali pertama menginspirasi pedayung Indonesia lainnya dan terbukti dua medali perunggu lagi disumbangkan dari cabang andalan Indonesia itu, yaitu dari nomor men’s double sculls dan nomor men’s eight.

Pasangan pedayung Ihram dan Memo yang berlomba pada nomor men’s double sculls sebenarnya berpeluang meraih hasil lebih baik setelah perlahan tapi pasti menyodok ke posisi kedua setelah titik 1500m.

Tetapi mereka mendapatkan kejutan dari pasangan pedayung Uzbekistan Shakhboz Kholmurzaev/Mekhrojbek Mamatkulov yang seakan menyimpan tenaga untuk menyerang di pengujung lomba. Pedayung China memenangi nomor tersebut.

Delapan pedayung Indonesia pada nomor men’s eight juga sempat menempel ketat China selepas start. Namun, Rifqi Harits Taufiqurahman dan kawan-kawan tak mampu mempertahankan posisi mereka setelah disalip tim India dan nyaris kehilangan podium jika saja mereka tak membalas serangan dari Uzbekistan jelang finis demi membawa pulang perunggu ketiga bagi Indonesia.

Medali perak wushu

Dari cabang wushu, Edgar Xavier Marvelo mengulangi pencapaian prestasinya di Asian Games 2018 dengan meraih medali perak bagi Indonesia.

Pewushu andalan Indonesia berusia 24 tahun itu mencatatkan skor total 9.786, dalam pertandingan yang berlangsung di Xiaoshan Guali Sports Centre Taolu, Hangzhou.

Pemenang medali emas adalah atlet China Sun Peiyuan dengan catatan 9.840 poin, sedangkan medali perunggu jatuh kepada atlet Makao Song Chi Kuan dengan 9.760 poin.

Edgar yang tampil sebagai peserta terakhir mampu memukau para juri dengan berbagai jurus dan aksi akrobatiknya selama satu setengah menit, untuk membuat ia mengumpulkan poin melebihi mayoritas pesaingnya.

“Jadi di saat bertanding tadi berusaha fokus ke diri sendiri, tidak mau melihat lawan, tidak mau mendengar nilai dari lawan, jadi benar-benar fokus saya sampai ke waktu-waktu terakhir di saat harus masuk, nah itu baru lihat suasana, dan mendengarkan suasana,” tutur peraih medali emas SEA Games 2019 dan 2023 itu.

Dengan keberhasiilannya kembali mengukir prestasi di ajang Asian Games, Edgar berharap agar pencapaiannya dapat membakar semangat para atlet Indonesia lain untuk memberikan kemampuan terbaik selama bertanding di Hangzhou.

“Karena saya sudah selesai bertanding, saya berharap seluruh tim Indonesia, mau cabang olahraga wushu atau cabang olahraga yang lain, untuk memberikan prestasi yang terbaik juga. Untuk memberikan yang terbaik, tidak ada yang tidak mungkin, percayalah kepada diri sendiri. Terus berdoa dan jangan lupa keluarga,” ucapnya.

Dari cabang judo, peluang Indonesia untuk meraih medali perunggu lepas dari tangan Maryam March Maharani yang harus mengakui ketangguhan judoka putri Mongolia Sosorbaram Lkhagvasuren dalam laga perebutan medali perunggu B judo putri kelas 52kg.

Pada pertandingan perebutan perunggu, Maryam tak mampu mengeksekusi satu pun bantingan ke atlet Mongolia yang pada akhirnya berhasil melakukan bantingan telak untuk menang ippon atas pejudo Indonesia tersebut.

Wakil lainnya dari Indonesia yang bertanding hari ini, Dewa Kadek Rama Warma Putra di nomor 66kg putra harus tereliminasi pada babak 32 besar. Judoka tumpuan Indonesia yang juga juara SEA Games Kamboja itu harus mengakui keunggulan wakil Taiwan Yen Ming Chen yang merebut kemenangan lewat satu poin Waza-Ari.

Shares: