News

Daya beli bumbu khas Aceh di Pasar Lambaro meningkat pada hari meugang

Bumbu merupakan bahan penting untuk setiap masakan, dengan racikan yang pas dan padu maka masakan tersebut akan terasa lebih nikmat. Apalagi disantap bersama keluarga di hari meugang.
Muniati, penjual bumbu di Pasar Induk Lambaro. (MC Provinsi Aceh)

POPULARITAS.COM – Tradisi meugang menjelang Ramadan 1443 Hijriah sudah berjalan dua hari. Antusias masyarakat Aceh membeli daging sapi dan kerbau untuk disantap bersama keluarga masih tinggi.

Daging tersebut diolah dengan beragam racikan bumbu untuk kemudian dimasak menjadi masakan khas Aceh seperti sie reuboh atau kuah beulangong.

Bumbu merupakan bahan penting untuk setiap masakan, dengan racikan yang pas dan padu maka masakan tersebut akan terasa lebih nikmat. Apalagi disantap bersama keluarga di hari meugang.

Muniati, penjual bumbu di Pasar Induk Lambaro mengatakan, bumbu yang sangat diminati di hari meugang ini yaitu bumbu rendang, bumbu masak Aceh, bumbu sie reuboh, bumbu masak putih, bumbu ungkep ayam, bumbu kari ayam dan bebek.

“Setiap meugang itu kebanyakan kaum ibu-ibu tetap memesan beberapa bumbu, seperti bumbu rendang, masak Aceh, bumbu kari dan lainnya,” katanya sambil sibuk melayani pembeli di sudut Pasar Induk Lambaro, Jumat (1/4/2022), dikutip dari portal berita Kominfo RI.

Menurut Muniati, meugang kali ini daya beli bumbu meningkat.

“Daya belinya sejak meugang pertama sangat meningkat, mungkin ini cara praktis untuk memasak daging jika dibandingkan meracik bumbu sendiri lebih repot dan mahal,” ucap Muniati.

Lebih lanjut ia mengatakan, para pembeli hanya memesan bumbu untuk sekali masak dengan ukuran satu kilo daging dengan harga Rp10.000 sampai Rp20.000.

“Harganya bervariasi tergantung dari jenis bumbu masakan yang akan diolah,” ujarnya.

Shares: