News

Delapan hektar lahan terbakar di Aceh Besar berhasil dipadamkan

Delapan hektar lahan terbakar di Aceh Besar berhasil dipadamkan
Petugas memadamkan api yang membakar lahan di Gampong Alue Glong, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, Jumat (4/8/2023). (FOTO ANTARA/HO-BPBD Aceh Besar)

POPULARITAS.COM – Seluas delapan hektar lahan terbakar di Aceh Besar berhasil dipadamkan. Hal tersebut berkat kerjasama masyarakat, TNI Polri dan seluruh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas, dalam keteranganya, Jumat (4/8/2023) mengatakan, akibat kebakaran itu, seluas 8 hektar lahan terbakar. Peristiwa itu terjadi di Gampong Alue Glong, Seulimum, Aceh Besar.

“Kondisi update terakhir, api sudah berhasil dipadamkan,” katanya.

Dia menerangkan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (4/8/2023) sekitar pukul 13.30 WIB. Mengenai penyebabnya saat ini dalam penyelidikan pihaknya dan petugas kepolisian. Namun, dugaan awal akibat pembukana lahan baru oleh warga dengan cara dibakar.

Menurut Ilyas, saat menerima informasi kebakaran, BPBD Aceh Besar langsung mengerahkan lima unit armada pemadam kebakaran (Damkar) dari Pos Seulimum ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman.

“Upaya pemadaman juga didukung oleh personel TNI, Polri dan masyarakat. Api berhasil dipadamkan pukul 17.15 WIB,” kata Ilyas.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut secara umum wilayah Aceh sudah memasuki puncak musim kemarau, sehingga beberapa kabupaten/kota di provinsi itu diimbau untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Wilayah Aceh sudah mulai memasuki puncak musim kemarau,” kata prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besa, Nuria.

Saat ini, kata dia, secara umum cuaca di wilayah Aceh cerah, dengan kelembapan udara yang cukup kering dan sinar ultraviolet yang cukup tinggi dan curah hujan juga cukup rendah.

Jika dilihat dari tingkat kelembapan udara yang cukup kering, BMKG meminta beberapa daerah di Aceh untuk waspada karena berpotensi terjadi karhutla, di antaranya seperti Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Jaya, Aceh Timur, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.

“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi karhutla dan diimbau untuk tidak melakukan pembakaran hutan secara sengaja karena dikhawatirkan akan menyebar dengan cepat saat udara cukup kering seperti saat ini,” demikian Nuria.

Editor : Hendro Saky

POPULARITAS.COM – Seluas delapan hektar lahan terbakar di Aceh Besar berhasil dipadamkan. Hal tersebut berkat kerjasama masyarakat, TNI Polri dan seluruh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas, dalam keteranganya, Jumat (4/8/2023) mengatakan, akibat kebakaran itu, seluas 8 hektar lahan terbakar. Peristiwa itu terjadi di Gampong Alue Glong, Seulimum, Aceh Besar.

“Kondisi update terakhir, api sudah berhasil dipadamkan,” katanya dikutip dari laman Antara.

Dia menerangkan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (4/8/2023) sekitar pukul 13.30 WIB. Mengenai penyebabnya saat ini dalam penyelidikan pihaknya dan petugas kepolisian. Namun, dugaan awal akibat pembukana lahan baru oleh warga dengan cara dibakar.

baca juga :BMKG ingatkan potensi kebakaran lahan di wilayah timur Aceh

Menurut Ilyas, saat menerima informasi kebakaran, BPBD Aceh Besar langsung mengerahkan lima unit armada pemadam kebakaran (Damkar) dari Pos Seulimum ke lokasi kejadian untuk melakukan pemadaman.

“Upaya pemadaman juga didukung oleh personel TNI, Polri dan masyarakat. Api berhasil dipadamkan pukul 17.15 WIB,” kata Ilyas.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut secara umum wilayah Aceh sudah memasuki puncak musim kemarau, sehingga beberapa kabupaten/kota di provinsi itu diimbau untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Wilayah Aceh sudah mulai memasuki puncak musim kemarau,” kata prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besa, Nuria.

Saat ini, kata dia, secara umum cuaca di wilayah Aceh cerah, dengan kelembapan udara yang cukup kering dan sinar ultraviolet yang cukup tinggi dan curah hujan juga cukup rendah.

Jika dilihat dari tingkat kelembapan udara yang cukup kering, BMKG meminta beberapa daerah di Aceh untuk waspada karena berpotensi terjadi karhutla, di antaranya seperti Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Jaya, Aceh Timur, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.

“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada akan adanya potensi karhutla dan diimbau untuk tidak melakukan pembakaran hutan secara sengaja karena dikhawatirkan akan menyebar dengan cepat saat udara cukup kering seperti saat ini,” demikian Nuria.

Editor : Hendro Saky

Shares: