HukumNews

Orang tua murid di Bengkulu ketapel guru SMA hingga buta

Guru SMA Negeri 7 Kabupaten Rejang Lebong yang menjadi korban penganiayaan orang tua murid saat menjalani perawatan di RS AR Bunda Kota Lubuklinggau, Sumsel, Selasa, (1/8/2023). ANTARA/HO-Polsek Padang Ulak Tanding

POPULARITAS.COM – Zaharman, guru olahraga SMA Negeri 7 Rejang Lebong, Bengkulu, mengalami buta setelah diketapel oleh salah satu orang tua murid di sekolah tersebut.

Perkara ini tengah ditangani oleh aparat Kepolisian Resor (Polres) Rejang Lebong, Bengkulu.

Kapolres Rejang Lebong AKBP Juda Trisno Tampubolon diwakili Kapolsek Padang Ulak Tanding (PUT) Iptu Hengky Noprianto mengatakan kasus tersebut terjadi pada 1 Agustus 2023.

“Penyebabnya guru tersebut mendapati seorang siswanya merokok di dalam lingkungan sekolah, kemudian menindak murid yang merokok ini dan selanjutnya pulang ke rumah dan memanggil orang tuanya,” kata dia, dikutip dari laman Antara, Jumat (4/7/2023).

Dia menjelaskan, orang tua murid berinisial AJ datang ke SMAN 7 Rejang Lebong dan berkata petugas satpam jika anaknya dipukul oleh korban, kemudian satpam ini berupaya melerai pelaku yang saat itu mengeluarkan pisau dan ketapel langsung masuk ke dalam sekolah.

Pelaku AJ yang merupakan orang tua dari murid PDM (16) ini bertemu dengan korban Zaharman langsung mengarahkan ketapel ke arah korban dan mengenai mata korban, selanjutnya melihat korban berdarah pelaku langsung lari keluar sekolah.

“Saat ini guru yang menjadi korban penganiayaan itu sedang menjalani perawatan dan rencananya akan menjalani operasi di rumah sakit AR Bunda Kota Lubuklinggau, Sumsel. Guru ini mengalami luka akibat terkena lemparan batu dari sejenis ketapel,” terangnya.

Ia mengatakan setelah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan akan memintai keterangan korban, pihaknya juga akan melakukan penangkapan terhadap terduga pelaku penganiayaan terhadap korban.

Berdasarkan informasi yang diterima pihaknya dari lapangan jika PDM (16) siswa SMAN 7 Rejang Lebong yang kedapatan merokok di sekolah itu sudah sering melakukan kesalahan sehingga mendapatkan teguran dari pihak sekolah.

Shares: